Jajanan Anak Sekolah tercemar Mirkoba Berbahaya

Loading

nas-4

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Anak sekolah perlu hati-hati. Jajanan anak sekolah ditemukan menggunakan bahan yang berbahaya dan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Sedikitnya sepertiga jajanan anak sekolah di 23.500 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah di Indonesia tercemar mikroba berbahaya.

Temuan itu berdasarekan hasil yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Januari-Agustus 2014. Hasil uji lengkap sepanjang 2014 belum ada karena data bulan September-Desember belum selesai dianalisis.

Kepala BPOM Roy Sparringa dalam keteranganya kepada wartawab, Jumat (30/1/2015), di Jakarta, mengatakan ada empat jenis jajanan anak sekolah yang paling tercemar yaitu es batu, minuman dingin, jelly atau agar-agar, dan bakso. Tingginya kandungan mikroba pada jajanan anak sekolah disebabkan bahan atau proses pengolahan yang tidak bersih.

Pengujian jajanan anak sekolah merupakan bagian dari Aksi Nasional-Pangan Jajanan Anak Sekolah (AN-PJAS) sejak tahun 2011. Dalam waktu empat tahun, pada jajanan anak sekolah ditemukan cemaran mikroba, penggunaan bahan berbahaya, dan bahan tambahan pangan (BTP) berlebih. Contohnya, pemakaian rhodamin B, metanil yellow, formalin, dan boraks.

Angka penggunaan bahan berbahaya pada jajanan yang diuji tahun 2012 mencapai 9 persen, 5,9 persen (2013), dan 5,33 persen (2014). Adapun angka BTP berlebih 24 persen ( tahun 2012), sebanyak 17,3 persen (2013), dan 15,92 persen (tahun 2014). Angka cemaran mikroba naik, yakni 66 persen tahun 2012, sekitar 76,02 persen ( tahun 2013), dan 78,63 persen (tahun 2014).

Melalui kegiatan AN-PJAS, informasi keamanan pangan disampaikan kepada 3,9 juta siswa, 7,8 juta jiwa orangtua siswa, dan 236.000 guru. Sosialisasi juga dilakukan kepada 236.000 pedagang sekitar sekolah dan 71.000 pengelola kantin sekolah. (siswoyo)

CATEGORIES
TAGS