Jalan Masuk Galangan Kapal, Rusak Parah

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

MENGITARI - Rombongan Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Pemasaran dan P3DN, Ferry Yahya terpaksa mencari jalan aman dari semak-semak untuk bisa menjangkau galangan kapal (tubasmedia.com/sabar hutasoit)

BATAM, (TubasMedia.Com) – Kondisi jalan masuk ke kawasan industri galangan kapal di Batam sangat memprihatinkan. Tidak ubahnya bagaikan kubangan kerbau atau persis areal persawahan. Kondisi ini sudah lama berlangsung tapi tidak pernah ada perhatian serius dari aparat pemda setempat.

Demikian sejumlah kalangan mengeluh saat Staf Ahli Menteri Perindustrian bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Ferry Yahya melakukan kunjungan kerja ke Dapur XII Sagulung, Sei Pelanggat, Batam, Kamis silam bersama sejumlah wartawan dari Jakarta.

Di wilayah tersebut, terdapat 14 galangan kapal yang secara aktif melakukan pembangunan kapal yang baru sekaligus menerima perbaikan kapal-kapal asing. ‘’Ini benar-benar memalukan. Masa jalan ke kawasan industri sebegini rusaknya,’’ keluh Ferry Yahya sembari berjingkat melintasi jalan yang penuh becek untuk memasuki galangan kapal PT Usda Seroja Jaya.

Menurut pandangan mata, badan jalan tersebut tidak hanya rusak, tapi sama sekali tidak bisa dilalui. Truk pengangkut barang-barang ke galangan-pun tidak berani melintasi badan jalan yang becek berlumpur. Para pengemudi takut truknya terjerat lumpur. Seperti terlihat dalam foto, sebuah truk terpaksa berhenti di tengah jalan karena terjebak dan tidak bisa melepaskan diri dari dalam lumpur.

‘’Lalu bagaimana kita mempromosikan negeri ini kepada investor asing agar tertarik menginves uangnya di Indonesia kalau infrastruktur kita begini jeleknya,’’ kata Ferry.

Sementara itu, Direktur PT Usda Seroja Jaya, Joseph Endi saat diminta komentarnya sekitar jalan rusak tersebut mengatakan, sejak perusahaannya beroperasi di daerah tersebut sekitar dua setengah tahun silam, kondisi jalan sudah sedemikian buruknya dan tidak pernah ada perbaikan sementara pajak tetap lancar dibayar.

Bahkan dikatakan, sebagai dampak negatif dari kerusakan jalan itu, seorang mitra usahanya dari Australia pernah membatalkan niat untuk mereperasi kapalnya di galangan kapal tersebut. Alasan pengusaha dari negeri Kanguru membatalkan niatnya karena jalanan rusak bagaimana caranya dia keluar masuk galangan kapal tersebut.

Ferry Yahya selanjutnya mengatakan dirinya sulit memahami kenapa pihak-pihak terkait tidak menaruh kepedulian atas kerusakan jalan tersebut, apalagi jalan ini adalah penghubung jalan umum dengan daerah yang produktif.

Lagi pula katanya, harus dipahami, wilayah galangan kapal itu selalu jauh dari kota tapi dekat ke laut. Karena itu, untuk mempermudah jangkauan, infrastruktur harus dibuat sesempurna mungkin sehingga investor tidak sulit diajak bermitra. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS