Site icon TubasMedia.com

Janji Wali Kota Tasik Hanya Tebar Pesona

Loading

Laporan: Redaksi

H. Djadja, mantan anggota DPR/MPR RI

H. Djadja, mantan anggota DPR/MPR RI

TASIKMALAYA, (Tubas) – Sejumlah tokoh masyarakat Tasikmalaya menilai, janji-janji yang dilontarkan Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Syarif Hidayat, M.Si, akan meningkatkan mutu kesehatan dan taraf hidup masyarakat Kota Tasikmalaya, hanya sekadar tebar pesona menjelang Pilkada Walkot Tasikmalaya.

H. Syarif Hidayat diperkirakan masih ambisi mencalonkan diri lagi pada Pilkada Walkot Tasikmalaya pada 2012, namun sejauh ini partai PAN yang mendukung keberhasilannya menjadi orang pertama di Kota Tasikmalaya, mencabut dukungannya.

H. Djadja W mantan anggota DRP/MPR RI dalam pembicaraannya dengan tubasmedia.com mengatakan, Partai Amanat Nasional (PAN) terpaksa mencabut dukungannya, karena Syarif dianggap “lupa kacang akan kulitnya” (tidak loyal) terhadap PAN yang telah medukungnya menjadi Wali Kota Tasikmalaya lima tahun lalu.

Kini, Wakil Wali Kota H. Dede, sudah pasti mencalonkan diri ke Pilkada Walkot Tasikmalaya 2012, karena sudah dilamar (didukung) oleh PDIP, Gerindra dan PKB, sedangkan Syarif belum ada satu parpol pun mendukungnya, kata Djadja.

Masyarakat meragukan, janji Wali Kota H. Syarif akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kesehatan dan taraf hidup warga Kota Tasikmalaya.

Namun apa yang dilontarkan Wali Kota itu, bertolak belakang dengan keadaan di lapangan, karena masih ada ribuan orang penyandang cacat fisik, tunanetra, tunawicara, tunagrahita dan cacat ganda (fisik dan psikis) tercatat di Wilayah Pemkot, belum mendapat perhatian Pemkot Tasikmalaya, kata Djadja.

Sementara itu, data yang diproleh tubasmedia.com di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota mengungkapkan, sedikitnya 2.316 atau sekitar 60 persen para penyandang cacat fisik, kini belum mendapat perhatian maksimal dari Pemerintah setempat.

Hanya sekitar 14 penyandang cacat fisik dan satu orang tunanetra di Kota Tasikmalaya, kini sudah mendapat bimbingan sosial dan keterampilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

Belasan penyandang cacat itu, diberikan keterampilan dasar; mentor mengajarkan kepada peserta keterampilan menjahit, membuat pola, warungan dan lain-lain.

Mereka semua merupakan penyandang cacat fisik yang bersedia mendapatkan pembinaan, memiliki kemampuan dasar keterampilan, sehat serta berdomisili di Kota Tasikmalaya.

Drs. H. Adam Wahid Kepala Dinsosnakertrans Kota Tasikmalaya ketika ditemui tubasmedia.com, membenarkan para penyandang cacat di Kota Tasikmalaya, belum mendapat perhatian maksimal, namun mereka sudah mendapat pembinaan sosial dan keterampilan dasar wirausaha dari pihak Pemkot Tasikmalaya.

Ke-14 peserta pembinaan tersebut memperoleh bantuan modal usaha dari pemerintah provinsi berupa bantuan Gubernur Jawa Barat sebesar Rp 4.150.000 per masing-masing peserta. Pelatihan diberikan Konselor Lembaga Konsultasi dan Pembina Penyandang Cacat Provinsi Jawa Barat. (hakri miko)

Exit mobile version