Kapal tak Laik Melaut, Nyatanya Masih Berlayar

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Komisaris Utama, PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Soerjono mengatakan dirinya prihatin melihat kondisi sebagian besar kapal yang seharusnya tidak laik laut, nyatanya masih dibiarkan berlayar.

‘’Kami prihatin, kenapa pemerintah masih memberi izin berlayar kapal yang seharusnya naik dok,’’ kata Soerjono yang juga Irjen Kementerian Perindustrian itu kepada pers di ruang kerjanya kemarin.

Kepada wartawan, Soerjono memperlihatkan sejumlah foto kapal yang siap berlayar, namun selain penumpangnya penuh sesak, perlengkapan keselamatan penumpang juga sangat diragukan.

Soerjono juga memperlihatkan adanya gantungan yang terbuat dari besi pada langit-langit kapal dimana para penumpang menggantungkan masing-masing sehelai kain panjang lalu menidurkan anak bayi masing-masing di dalam kain panjang yang sudah tergantung itu.

‘’Itu kan mengherankan. Masa pengelola kapal menyiapkan gantungan di dalam kapal,’’ jelasnya.

Melihat berjubelnya penumpang, Soerjono memastikan, kalau peralatan keselamatan penumpang pasti tidak sesuai jumlahnya dengan penumpang. ‘’Bayangkan kalau terjadi sesuatu, pasti ratusan bahkan ribuan penumpang itu tidak kebagian peralatan keselamatan. Anehnya, petugas koq membiarkan kapal itu berlayar,’’ jelasnya.

Dikatakan oleh Soejono bahwa seluruh kapal harus mengikuti aturan main, khususnya dalam kaitan pemeriksaan atau servis secara berkala. Tidak jarang katanya, kapal-kapal yang sedang berlayar banyak yang tidak melakukan servis rutin. Walau waktunya sudah harus servis, kapal itu masih terus dioperasikan sehingga sangat membahayakan penumpang.

‘’Lagi-lagi ini aneh. Harusnya petugas pengawas melarang kapal tersebut untuk berlayar. Yang gitu-gitu kan pelanggaran namanya,’’ lanjutnya.

Di bagian lain keterangannya, Soerjono menerangkan bahwa sebuahkapal harus menyiapkan peralatan keamanan sesuai dengan jumlah penumpang.

Kapal juga harus diservis secara berkala dan harus tertib waktu. Tidak boleh over cargo, tidak boleh over passenger dan tidak boleh melewati batas waktu naik dok untuk diservis.

‘’Dan yang terpenting tidak boleh ada rekomendasi atas pelanggaran-pelangaran tersebut. Safety kelaiklautan itu sangat penting. Yang saya lihat masih ada rekomendasi dan toleransi dari pihak-pihak berwenang,’’ katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS