“Kartel Politik Atut” di Ujung Tanduk

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

MAKAN tak enak, tidur pun tak nyenyak. Ungkapan ini bisa menimpa siapa saja yang sedang dirundung nista. Kenistaan yang datang karena perbuatannya sendiri. Nalar dan akal sehatnya terbungkus rapat oleh sikap aji mumpung tamak ketika berkuasa. Inikah cara “kartel” politik Atut bekerja?

Wilayah Banten diduga akan disulapnya menjadi aset “miliknya”. Kita tidak tahu dari mana mereka belajar membangun kartel politiknya. Yang pasti tidak mungkin belajar dari agama yang dianutnya. Kartel Atut sekarang sedang melawan gelombang tsunami yang dibuatnya sendiri. Diterpa badai yang akan bisa merontokkan pilar-pilar kartel politik yang dibangunnya dan kemudian rontok berkeping-keping.

Rakyat Banten sekarang sedang berusaha “menggugat” dan mencoba mengungkap dugaan “kejahatan korporatokrasi” yang dilakukan oleh dinasti Atut dengan kartel politiknya. ICW, katanya, sudah punya bukti cukup lengkap tentang praktik kejahatan korupsi yang dilakukan oleh kartel politik Atut. Jangan-jangan mereka belajar dari rezim

Orde Baru di bawah kepemipinan Pak Harto. Atau belajar dari tokoh Rockefeller, si raja minyak dan raja segala-galanya di AS. Konon sejak dinasti Rockefeller sudah mulai menggurita menguasai jaringan bisnis minyak, keuangan, dan lain-lain adalah si raja minyak itu yang sejatinya mengendalikan AS.

Barangkali kartel Atut dalam mengendalikan dinastinya terobsesi oleh kehebatannya Rockefeller. Sayang ilmunya masih cetek. Baru mau menguasai wilayah Banten saja sudah “jebol”. Kita lihat saja ke depannya seperti apa.

Kasus yang menimpa adiknya, Wawan, yang sudah ditetapkan menjadi tersangka, semoga saja bisa menjadi pintu masuk KPK mengungkap “kejahatan koporatokrasi” kartel Atut di Banten. Kalau mahasiswa dan rakyat Banten sudah begerak, rasanya proses kejatuhan dinasti Atut dari singgasana kekuasaan tinggal tunggu waktu.

Atut atau siapa pun pemimpin di negeri ini tidak ada yang akan langgeng terus berkuasa. Bau terasi atau bau busuknya di mana pun barang itu berada akhirnya akan ditemukan juga. Terasi tetap saja terasi, dibungkus rapat, baunya tetap saja menyengat. Buktinya, koleksi mobil mewahnya sudah bisa diketahui. Rumah mewahnya juga mulai bisa dihitung satu per satu.

Sekali lagi kita patut memberikan dukungan kepada KPK untuk terus menguak kejahatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik di negeri ini. Apa pun modusnya, cepat atau lambat, segala bentuk kejahatan apa pun pasti akan terkuak, karena Tuhan tidak akan pernah rela kehidupan manusia di muka bumi dibangun atas dasar pilar-pilar kejahatan.Yang dikendaki oleh Tuhan adalah dibangun atas dasar pilar-pilar kebaikan/kebajikan.

Membangun negara atau membangun daerah harus dilaksanakan dengan semangat amar ma’ruf nahi munkar. Banten akan menjadi daerah yang maju di koridor Jawa kalau semangat amar ma’ruf nahi munkar ditegakkan oleh pemimpinnya.Tapi, kalau dibangun dengan semangat kemungkaran, maka malapetaka yang akan datang. Sekarang kartel politik Atut sudah berada di ujung tanduk. Daya tahannya lama-lama juga akan jebol, karena tidak direstui oleh Tuhan. Proses hukum harus tetap berjalan untuk membuktikan apakah terbukti atau tidak terbukti bahwa kartel politik Atut melakukan kejahatan korupsi yang sistemik. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS