Keberpihakan Bupati Terhadap UMKM Dievaluasi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BANYUMAS, (Tubas) – Kebijakan Bupati Banyumas dalam bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kembali mendapat evaluasi dari Tim Penilai mengenai keberpihakannya terhadap Pemberdayaan UMKM Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tim diterima oleh Wakil Bupati Banyumas Ir Achmad Husein di Ruang Salon Rumah Dinas Bupati, pekan lalu.

Tim yang berjumlah 3 orang itu diketuai oleh Ir. Eko Heri Putranto dan Joko dari Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah serta Andi Rena Sari dari Bank Indonesia, Semarang.

Ketika menerima tim, Wakil Bupati mengatakan bahwa penilaian ini sebagai stimulus dan pemacu semangat untuk mendapatkan manfaat dan hasil yang lebih baik lagi, khususnya bagi para perajin UMKM. Turut hadir pada penerimaan ini Kepala SKPD terkait, Pimpinan BI, serta perwakilan perajin UMKM.

Wakil Bupati dalam paparanya mengatakan, bahwa Banyumas pada tahun 2010 menjadi Kabupaten yang memperoleh predikat terbaik dalam lomba. Kebijakan langsung maupun tidak langsung yang dilakukan Pemkab Banyumas antara lain mengenai regulasi, intensifikasi langsung, peralihan, bantuan, marketing dan kemudahan perizinan.

Sebagai contoh, para perajin bandol ditingkatkan kemampuanya untuk memproduksi sepatu, melaksanakan beberapa lomba dan pameran hasil produksi UMKM, serta memberi keringanan dan kemudahan bagi pengusaha yang dapat bermitra dan menyerap tenaga kerja lokal.

Dukungan APBD terhadap UMKM terus meningkat grafiknya setiap tahun, dimulai pada tahun 2008 mendapatkan dukungan sebesar Rp 14 miliar terus meningkat hingga tahun ini sebesar Rp 19,8 miliar. Kabupaten Banyumas memiliki 6 UKM unggulan antara lain Gula Kelapa, Batik Banyumas, Minyak Atsiri, Getuk Goreng, Sroto dan Tahu Kalisari, serta Industri Logam. UKM ini tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Sokaraja, Cilongok, Kemranjen, dan kecamatan lainnya. Menurut data, pelaku UMKM per bulan Desember 2010 mencapai 581.049 perajin, yang terbagi pada 3 sektor, yaitu pertanian, perdagangan dan industri pengolahan.

Wakil bupati mempersilakan Tim untuk mencek-silang data dengan para Kepala Dinas serta para perajin yang hadir. Untuk memberikan gambaran lengkap, Tim berkunjung ke Perajin Batik Sawunggalih Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja serta ke Kelompok Tani Nira Ardi Kencana Desa Karanggintung, Kecamatan Kemranjen.

Perajin Batik Sawung Galih merupakan batik asli Banyumas yang motif dan coraknya berbeda dengan batik dari daerah lain. Batik Banyumas memiliki ciri khas warna yang cenderung lebih gelap dibanding warna batik daerah lain di Indonesia. (nas sibarani)

TAGS

COMMENTS