Kejujuran Sifat Utama Memiliki Jiwa Sehat & Kuat

Loading

Disarikan dari tulisan Dr. Soepandji di Majalah Dwija Wara Bulan Januari 1966

ilustrasi

ilustrasi

SUATU bangsa atau masyarakat dapat berdiri kokoh, kuat dan jaya, sehingga dihormati dan disegani oleh bangsa lain, jika bangsa atau masyarakat itu sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari orang-orang cerdas, tangkas, bijaksana, percaya pada diri pribadi dalam arti kata yang sebenarnya, berlomba-lomba untuk memiliki jiwa luhur serta berbadan sehat dan kuat.

Semua orang tentunya ingin mempunyai jiwa yang sehat dan kuat yang dengan sendirinya berpengaruh baik terhadap potensi diri pribadinya. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah mendidik diri sendiri agar memiliki jiwa sehat dan kuat. Hal pertama yang perlu dilatih atau dihidupkan dalam diri setiap pribadi adalah kejujuran. Kata yang mengandung arti jujur sering sekali diucapkan dalam percakapan sehari-hari dan kegiatan formal, seperti: sumpah jabatan, kesepakatan, kesaksian dsb.

Akan tetapi hanya beberapa orang yang berusaha untuk mengikat makna kata jujur dalam pikirannya yang kemudian diresapkan dalam hati sanubarinya, supaya watak jujur berkumandang dalam batinnya. Banyak orang menganggap ringan atau sepi arti kejujuran, sehingga nilai kemanusiaan yang susila diterjang atau diabaikan. Pelanggaran kejujuran awalnya terasa menguntungkan bagi si pelanggar, akan tetapi setelah pelanggaran terlaksana, maka jiwa yang bersangkutan akan goyah, akhirnya menjadi jiwa yang rendah.

Arti Jujur

Arti pokok dari kejujuran adalah menetapi janji atau kesanggupan. Baik janji yang telah diucapkan atau masih di dalam hati (niat), semua sama pentingnya. Jadi, orang yang tidak menetapi niatnya berati tidak jujur terhadap batinnya sendiri. Lebih-lebih jika niat itu telah diutarakan, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya telah disaksikan oleh orang lain.

Sebenarnya watak manusia hanya tergantung dari kebiasaan kerja pikiran yang dipakai untuk membantu semua keinginan manusia yang berwujud sebagai niat untuk melaksanakan suatu perbuatan. Jika niat timbul dari pengetahuan yang diterimanya melalui pancaindra; karena melihat, mendengar, mencium, merasa dan ucapan, maka tumbuhnya keinginan sesuai dengan kebutuhan diri pribadinya sendiri. Saat keinginan berhubungan dengan sifat tamak atau srakah, sementara pikiran digunakan untuk membantu keinginan itu, maka watak manusia itu menjadi jahat. Sebaliknya, apabila pikiran digunakan untuk mengendalikan keinginan yang hanya untuk kepentingan diri pribadi, dan diarahkan pada perbuatan mulia, maka watak manusia pun menjadi baik dan menyebabkan manusia itu selalu berbuat baik.

Pelanggaaran kejujuran timbul dari kebiasaan pikiran yang digunakan untuk memenuhi keinginan sifat tamak dan akhirnya timbul kehebohan ialah kebohongan. Kebohongan sendiri tumbuh apabila ucapan seseorang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirinya. Orang yang sering berbohong tidak dapat dipercaya dan termasuk orang yang munafik. Oleh karena itu, bagi yang ingin memiliki jiwa sehat dan kuat harus selalu berusaha memiliki kejujuran, di samping itu juga tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Hasil dari Kejujuran

Kejujuran yang telah tertanam dalam batin dan telah menjadi watak akan membawa pada keadilan dan keadilan membawa ke kebahagiaan hidup. Kejujuran membangun keberanian dan batin menjadi tenang dan tenteram. Jiwa tidak akan menjadi sehat dan kuat, apabila batin tidak tenang dan tenteram. Orang akan mengalami kegelisahan atau kegalauan dalam batin jika selalu melanggar kejujuran atau tidak menetapi kesanggupannya sendiri atau niat yang baik yang keluar dari hati sanubarinya, karena niat yang baik sering diurungkan atau dimatikan dengan seribu satu macam alasan hanya karena mengejar kesenangan duniawi yang tidak kekal.

Cara agar kejujuran tumbuh dalam diri adalah dengan melatih atau berusaha untuk disiplin menetapi waktu yang telah disanggupi, kemudian mengerjakan apa pun yang menjadi bagiannya atau tugasnya dengan sungguh-sungguh dan teliti, dimulai dari hal yang kecil-kecil.

Kejujuran Sifat Pertama Mencapai Jiwa Sehat dan Kuat

Kejujuran adalah pintu gerbang untuk mencapai jiwa sehat dan kuat atau jiwa yang luhur. Oleh karena sifat jujur yang telah menjadi watak seseorang akan membawa pada tingkatan kejiwaan yang lebih tinggi, yaitu dapat menerima tugas kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan senang hati dan rasa syukur. Jiwa yang menerima akan diikuti jiwa yang lebih tinggi lagi martabatnya, yaitu jiwa yang sabar.

Kesabaran menuntun hati menjadi tulus. Akhirnya kunci dari jiwa pengorbanan adalah keikhlasan atau kerelaan. Sempurnanya kerelaan akan membawa umat manusia pada derajat kejiwaan yang paling tinggi, yaitu budi luhur. Keluhuran jiwa seseorang memberi inspirasi yang luar biasa pada pemiliknya yang berguna bagi kepentingan hidup bermasyarakat di bumi ini.

Semua orang ingin memiliki jiwa sehat dan kuat, akan tetapi tidak mungkin jiwa menjadi sehat dan kuat tanpa dilandasi dengan kejujuran yang sebenarnya. Oleh karena itu, walau berat melakukannya berlatih untuk memiliki sifat jujur adalah mutlak bagi yang ingin sehat, sejahtera, tenang dan tenteram. ***

CATEGORIES
TAGS