Kemacetan Lalu Lintas Harus Segera Diakhiri

Loading

Oleh: Anthon P. Sinaga

Ilustrasi

Ilustrasi

PEMENANG tender proyek angkutan masal (Mass Rapid Transit – MRT) untuk koridor (jalur) selatan – utara Jakarta, sudah diumumkan baru-baru ini. Dengan demikian, maka pembangunan fisik untuk koridor itu sudah bisa segera dimulai. Sehingga, kemacetan lalu lintas di Ibukota negara yang sudah 67 tahun merdeka ini, harus segera diakhiri. Mudah-mudahan tidak ada istilah mangkrak, seperti halnya proyek monorel, yang dulu diagung-agungkan Gubernur Sutiyoso dan wakilnya, Fauzi Bowo ketika itu.

Kini proyek MRT yang direncanakan sepanjang 110,8 kilometer, akan dilaksanakan pada masa jabatan gubernur baru, Joko Widodo. Yakni pembangunan koridor selatan – utara, dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan sampai Kampung Bandan, Jakarta Barat, sepanjang 23,8 kilometer (km), dilaksanakan dalam dua tahap. Sedangkan koridor timur-barat sepanjang 87 km dari Cikarang (Bekasi) sampai ke Balaraja (Tangerang), dilaksanakan kemudian. Proyek ini dibiayai dengan dana pinjaman dari luar negeri (Jepang), ditambah dana anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Rencananya seluruh proyek ini selesai tahun 2027.

Namun, sambil menunggu tahun 2027, tentu upaya pemecahan kemacetan lalu lintas di Jakarta harus dilakukan. Selain membangun infrastruktur baru untuk mengimbangi volume kendaraan, harus pula dikurangi laju pertumbuhan kendaraan pribadi. Tetapi seperti dikatakan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, belum lama ini, untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta, perlu dilakukan langkah radikal.

Salah satu usul UKP4 sebagai langkah radikal, adalah menambah jumlah angkutan umum reguler sejenis bus Mayasari Bhakti, sebanyak 40.000 unit. Operasional bus ini diharapkan mengurangi jumlah perjalanan hingga 30 persen atau setara dengan 7,5 juta pengguna kendaraan pribadi. Pengadaan bus ini dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Investasi yang dibutuhkan Rp 600 juta per unit, atau seluruhnya sekitar Rp 25,5 triliun. Pengadaan bus direncanakan dilakukan oleh pihak swasta.

Namun, syarat lainnya, pemerintah juga harus menganggarkan perbaikan prasarana angkutan umum sebanyak Rp 19 triliun. Yakni meliputi penyediaan jalan yang memadai, halte dan perangkat lain yang dibutuhkan untuk memperlancar operasional bus. Angka anggaran ini, jauh di bawah alokasi pemerintah untuk subsidi BBM yang sudah mencapai Rp 137 triliun.

Sistem Kontrak

Sejumlah kontrak juga harus dilakukan untuk menjamin pendapatan operator (swasta), untuk pengadaan armada bus dan pelayanan yang prima bagi penumpang bus. Bus dioperasikan dengan sistem kontrak, dan harus sudah meninggalkan sistem setoran. Sehingga, kinerja operator dinilai dari ketepatan kedatangan bus di setiap halte yang dilayani di rute masing-masing.

Apabila proyek pengadaan 40.000 bus ini terlaksana, maka perjalanan bus bisa meningkat 20 kilometer per jam dalam kurun waktu dua tahun. Saat ini kecepatan perjalanan bus hanya berkisar 5-10 kilometer per jam. Namun di sisi lain, pemerintah perlu membatasi laju kepemilikan kendaran pribadi.

Selain proyek MRT dan penambahan armada bus reguler, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga telah menginstruksikan PT Adhi Karya untuk meneruskan proyek monorel yang mangkrak. Rupanya yang membangun tonggak-tonggak monorel yang terbengkalai selama ini adalah BUMN Adhi Karya yang belum dibayar oleh PT Jakarta Monorel. PT Adhi Karya pun telah mempersiapkan dana Rp 3,7 triliun untuk mewujudkan proyek monorel itu bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api dan PT Len Industri yang akan membuat kereta dan sistem elektrifikasinya.

Memang, harapan besar digantungkan pimpinan baru Jokowi-Ahok untuk merealisasikan kelancaran lalu lintas di Jakarta. Antara lain, menyempurnakan sistem bus pengumpan bagi bus transjakarta, dan pengadaan areal parkir (park and ride) yang cukup, sehingga para pengguna kendaraan pribadi berkurang dan mudah meninggalkan kendaraan di tempat parkir untuk beralih ke bus transjakarta atau kereta rel listrik. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS