Kemenkes Perkuat Fungsi Puskesmas

Loading

photo

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan untuk memaksimalkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan bagi masyarakat pihaknya akan fokus untuk mengembangkan puskesmas.

Dia memahami bahwa rumah sakit tidak akan mampu menampung semua pasien BPJS dan oleh karena itu pilihan untuk mengembangkan Puskesmas adalah satu hal yang paling masuk akal.

“Jika Puskesmas dikuatkan maka diharapkan pasien BPJS tidak perlu ke rumah sakit untuk berobat, tapi cukup di Puskesman. Rumah Sakit nantinya hanya akan melayani pasien yang tidak bisa ditangani Puskesmas,” ujar Nila dalam keterangannya, Minggu (19/4/2015).

Sementara itu Anggota DPR dari Dapil Sumut 1,H asrul Azwar meminta pemerintah segera merealisasikan janji Kartu Indonesia Sehat karena anggaran untuk itu sudah ada dalam APBN. Masyarakat saat ini menurutnya menunggu realisasi janji-janji Jokowi.

“Itu kan sudah anggarannya,langsung eksekusi lah.Masyarakat semua sudah menunggu realisasi janji-janji Jokowi.Jadi jangan ditunda-tunda lagi,” paparnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Sehat kepada para pekerja PTPN III. Pembagian kartu merupakan yang pertama dilakukan setelah pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015. Kartu yang dibagikan itu bagian dari 82 juta kartu sehat yang akan dibagikan tahun ini.

“Banyak orang bertanya, mulai Januari, Februari, Maret, kapan kartu dibagi. Saya jelaskan, pembagian kartu tidak bisa langsung setelah program itu diputuskan. Perlu proses administrasi dan lelang. Sekarang sudah bisa dan mulai dibagikan,” kata Jokowi

Dalam sambutannya Jokowi mengatakan bangsa yang kuat adalah bangsa yang rakyatnya sehat semua. Setelah kesehatan, kata Jokowi, baru yang terpenting adalah soal pendidikan.

“Bangsa yang kuat bangsa yang maju bangsa yang rakyatnya itu sehat. Kalau melupakan kesehatan jangan harap bangsa kita menjadi bangsa yang maju bangsa yang besar. Sehat dulu. Setelah sehat nanti baru pendidikan,” ujarnya.

Jokowi mengatakan dirinya perlu mengingatkan hal ini karena tahun 2015 nanti akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean. Jokowi berharap peran dan fungsi dua kartu itu dapat memberikan tempat kepada rakyat Indonesia agar dapat berkompetisi di MEA nanti.

“Rakyat harus tahu bahwa kompetisi sekarang ini bukan antar kota dengan kota, bukan antar provinsi, tetapi persaingan sumber daya manusia dengan negara-negara lain karena nanti 2016 akan dibuka MEA orang sana bisa bekerja sana sini. Hati-hati kalau kita enggak sehat dan enggak pintar akan kalah bersaing. Saya tidak mau rakyat Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lain,” tandasnya.(nisa)

CATEGORIES
TAGS