Kemenperin Pacu IKM Tenun dan Batik

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Industri tenun dan batik memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2018, nilai ekspor kain tenun ikat mencapai USD976 ribu, sementara ekspor batik senilai USD52,4 juta.

“Ini menunjukkan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) kita di sektor pembuat batik dan tenun telah berdaya saing di kancah global karena mampu memenuhi permintaan pasar internasional,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Yogyakarta, Rabu (13/3).

Menurut Gati, pihaknya berkomitmen untuk semakin meningkatkan produktivitas dan inovasi IKM tenun dan batik nasional. Apalagi, Indonesia mempunyai keunggulan dari para perajin yang kreatif dan kekayaan budaya.

“Upaya ini sejalan dengan tujuan menumbuhkan industri kreatif,” ujarnya.

Untuk itu, Kemenperin mendukung penyelenggaraan Pameran Adiwastra Nusantara 2019. Sebab, kegiatan ini telah terbukti turut berperan serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan gairah pasar kain adati dan memberikan dampak ekonomi yang positif dan signifikan terhadap usaha para perajin dan pengusaha kain adati yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Oleh karenanya, kami memfasilitasi sejumlah IKM tenun dan batik agar ikut serta pada pameran Adiwastra Nusantara 2019,” tutur Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kemenperin, E. Ratna Utarianingrum pada konferensi pers Pameran Adiwastra Nusantara 2019 di Jakarta, Rabu (13/3).

Adiwastra Nusantara yang telah digelar sejak tahun 2008, menjadi pameran kain adati terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan setiap tahun di Jakarta. Pada tahun ini, Kemenperin memberikan kontribusi yang jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.

Ratna megungkapkan, fasilitasi yang diberikan antara lain booth pameran untuk 36 industri batik dan tenun yang meliputi 20 booth dari Direktorat Jenderal IKMA dan 16 dari Direktorat Jenderal IKFT.

Selain itu, terlibat pada penyelenggaraan fashion show saat opening ceremony dengan tema Tenun Donggala, yang bekerjasama dengan desainer Didit Maulana sebagai salah satu wujud pembangunan perajin tenun di Sulawesi Tengah pascabencana tsunami.

“Untuk di acara talkshow pada 22 Maret 2019 di panggung harian Pameran Adiwastra dengan tema IKM Tanggap Digital, menghadirkan narasumber dari Shopee dan Founder Cloth Inc yang merupakan binaan Ditjen IKMA Kemenperin di program Bali Creative Industry Center (BCIC) yang telah berhasil menjalankan bisnisnya di pasar online,” paparnya.

Ketua Panitia Adiwastra Nusantara 2019 Yanti Airlangga menyampaikan, pameran ini ditargetkan dihadiri lebih dari 40.000 orang dari seluruh Indonesia dengan nilai penjualan Rp45-50 miliar. Ia menjelaskan, minat masyarakat terhadap kain adati terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk busana, interior maupun kebutuhan lainnya.

“Kecenderungan ini kian meningkat sejak Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari Indonesia tahun 2009 yang lalu,” jelasnya. (sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS