Kenaikan Harga BBM Subsidi Bayangi Pergerakan IHSG

Loading

181114-EKBIS-4

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Equity Analyst Ascend, Agus Susanto Benzaenuri menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 2.000 per liter akan membayangi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/11/14).

Selain itu, kenaikan harga BBM subsidi juga berpengaruh terhadap biaya distribusi langsung dari beberapa emiten. “Sentimen negatif pelemahan fundamental ekonomi dalam negeri masih membayangi pergerakan IHSG. Kebijakan pemerintah mengurangi harga BBM bersubsidi dalam jangka pendek akan menekan biaya langsung distribusi beberapa emiten,” kata Agus, Senin (18/11/14).

Agus memaparkan IHSG masih berpotensi berfluktuasi, Dow Jones menguat 0,08% pada level 17.647,75 poin. Nasdaq terkoreksi 0,37% pada level 4.671,75 poin. S&P 500 positif 0,07% pada level 2.041,32 poin. Nikkei 225 bergerak menguat 1,83%. Bursa Eropa semalam ditutup positif. FTSE positif 0,26%. DAX menguat 0,58% dan CAC naik 0,56%. Minyak WTI pasar Nymex turun 0,50% pada level US$ 75,44 per barrel. Emas diperdagangkan terkoreksi 0,14% pada level US$ 1.184,85 per oz.

“Sebagian besar bursa Asia yang dibuka menguat diharapkan mampu mendorong IHSG. Namun, penguatan bursa Asia tersebut bukan didasarkan faktor fundamental, melainkan harapan pelaku pasar atas kebijakan bank sentral Jepang maupun China yang diharapkan mempertahankan kebijakan untuk menjaga likuiditas,” jelas Agus.

Wall Street ditutup beragam. S&P kembali membukukan rekor tertinggi barunya yang ke 42 kali dalam tahun ini, Dow Jonea ditutup negatif setelah sebelumnya terkoreksi, sementara Nasdaq mengalami penurunan.Pergerakan Wall Street semalam bergerak terbatas.

Akibat perlambatan ekonomi sehingga bank sentral Eropa dan beberapa di Asia termasuk Jepang dan China yang masih mengeluarkan kebijakan untuk menjaga likuiditas, tampaknya masih direspon positif pasar modal global. Namun, ekonomi Jepang yang mengalami kontraksi memperlambat kinerja Wall Street semalam. “Sektor utilitas memimpin perdagangan sementara sektor energi terkoreksi pada transaksi di bursa New York malam tadi,” tutup Agus. (angga)

CATEGORIES
TAGS