Keniscayaan

Loading

Oleh: Edi Siswojo

ilustrasi

ilustrasi

DUKUNGAN dan penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai hal yang biasa dalam demokrasi. Teriakan boleh disampaikan sekeras-kerasnya sampai tengggorokan kering. Keputusan kenaikkan harga bahan BBM sebagai domain pemerintah dipastikan menjadi suatu keniscayaan. Sebab, taruhannya penyelamatan kesehatan anggaran keuangan negara yang menurut perhitungan–untuk subsidi BBM–jumlahnya mencapai Rp 297,7 triliun.

Pendapat dari berbagai kalangan di masyarakat sudah disampaikan. Perbedaan pendapat yang terjadi selama ini telah menimbulkan dampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok rakyat, inflasi, merosotnya nilai rupiah terhadap dollar AS dan indeks harga saham gabungan serta memicu berbagai spekulasi.Kepastian harus diberikan supaya pil pahit bisa menyehatan anggaran negara.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) satu diantara banyak kalangan yang menolak rencana kenaikan harga BBM. Sikap politik tersebut menambah gejolak karena sebagai–anggota partai koalisi–pendukung pemerintah, PKS mengambil posisi politik yang bersebrangan dengan Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (SBY). Alasanya, penolakan tersebut untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Sikap yang sama juga pernah diambil PKS saat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah Bank Century dan Mafia Pajak tahun lalu.

Di dalam kehidupan politik citra politik itu penting, tetapi yang lebih penting adalah menjujung tinggi etika dan akal sehat. Memang, konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai panduan bersama perjalanan bangsa Indonesia tidak mengenal istilah koalisi dan oposisi. Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan presidensial tidak perlu ragu mengambil sikap terhadap pembantunya–menteri–dari PKS. Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko dari keputusan yang dibuat untuk kepentingan masyarakat.

Kenaikan harga BBM suatu keniscayaan. Kini, saatnya pemerintah dan elite-elite politik perlu memikirkan langkah penyelamatan anggaran negara dan mengurangi dampak kenaikkan harga BBM, Kita semua juga perlu berfikir dan bertindak kongkre bagaimana menyelamatkan perekonomian nasional, bukan malah beramai-ramai mencari keuntungan politik menjelang Pemilu 9 April 2014 mendatang! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS