Kepemimpinan dan Prestasi Gubsu Edy Buruk, PDIP Beri Kartu Merah

Loading

MEDAN, (tubasmedia.com) – .Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut memberikan rapot merah kepada Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi.

Kinerja mantan Pangkostrad itu dalam memimpin pembangunan daerah dinilai buruk. Sejumlah fakta dipaparkan guna menguatkan kesimpulan tersebut.

Fraksi PDIP yang dipimpin Mangapul Purba sebagai ketua meminta Edy agar secepatnya mengevaluasi seluruh kinerjanya. Lalu menyusun rencana kerja terukur, dengan manajemen yang profesional dan terbuka. Demi kepentingan rakyat Sumatera Utara.

Menurut Mangapul, kegagalan pemerintahan Edy Rahmayadi hampir di semua bidang. Di sektor pendidikan, Sumut belum bisa keluar dari berbagai masalah yang membelit. Seperti, masalah KIP yang tidak tepat sasaran, guru honor, gedung sekolah yang banyak rusak dan lain-lain. Penyelesaiannya masih stagnan.

“Masalah kesehatan, Pemprov belum punya strategi dalam menyelesaikan begitu banyak persoalan. Masih kita dengar ada RS yang menolak pasien dengan bermacam alasan, terutama pasien BPJS,” ujar Mangapul pada keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2020).

Dalam hal pembangunan infrastruktur Edy dinyatakan gagal karena tidak mampu mendorong pemerintah pusat merealisasikan jalan layang Medan – Brastagi. Padahal merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat urgen.

Di Nias tahun lalu malah tidak ada pembangunan ruas jalan sama sekali, tragis.

Oleh Edy, dia tidak mampu menerapkan praktik manajemen BUMN yang sehat di seluruh BUMD milik Pemprov Sumut. Terbukti tidak sedikit BUMD yang sakit dan merugi. Kondisi buruk itu diperparah dengan banyaknya aset BUMD yang tidak jelas. Pemprovsu tak mampu menjelaskan secara pasti aset yang dikelola BUMD.

Pola kepemimpinan Edy yang buruk diperparah berbagai pernyataannya yang selalu mengundang kegaduhan. Seperti pernyataan ingin memberhentikan ribuan tenaga honorer, akan memindahkan kantor Wali Kota Medan, menyatakan Bupati Tapanuli Tengah tak bekerja dan jauh dari rakyat. Pernyataan kontoversi gubernur yang teranyar; akan meniadakan Festival Danau Toba.

“Gubernur Edy Rahmayadi tidak memberikan keteladanan yang baik sebagai seorang pemimpin, hal ini bisa berakibat buruk bagi rakyat Sumut” tegas Mangapul

Daftar prestasi buruk Gubernur Edy, termasuk juga kegagalan menanggulangi masalah virus babi (ASF) serta banjir bandang di Labuhanbatu Utara. Keduanya jadi bukti konkrit lemahnya tata kelola pemerintahan Pemprovsu di bawah kepemimpinannya.

“Mengacu pada evaluasi Fraksi PDIP DPRD Sumut melalui pandangan seluruh anggota di komisi-komisi maka kami menyimpan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak memiliki perencanaan dan parameter yang jelas dalam menjalankan roda pemerintahan,” paparnya.

Kata Mangapul, penilaian dan evaluasi oleh Fraksi PDIP terhadap Gubernur Edy merupakan pengejawantahan sikap politik untuk memberikan masukan serta motivasi dalam mendukung upaya-upaya membangun Sumatra Utara ke arah yang lebih baik. Menuju Sumut Bermartabat.

Seluruh elemen masyarakat yang berkepentingan untuk kemajuan Sumut harus terus menilai dan menyampaikan kritik yang bersifat konstruktif demi rakyat Sumatera Utara.(tony)

 

 

CATEGORIES
TAGS