Kerajinan Golok Galonggong Terancam Hilang

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Masyarakat mulai enggan melakoni usaha kerajinan tradisional golok galonggong Tasikmalaya, hingga terancam punah. Dari waktu ke waktu, omzet penjualan golok yang diberi nama “bedog galonggong” di daerah Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya terus menurun. Tidak menutup kemungkinan nama bedog galonggong yang sempat mengharumkan nama Tasikmalaya sampai ke mancanegara, akan hilang ditelan waktu.

Seperti diutarakan, Mang Sumardi (48), salah seorang perajin golok di Kampung Galonggong, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, kepada tubasmedia.com, baru-baru ini, kelangsungan pembuatan golok galonggong hampir sirna. Pasalnya, selain tidak adanya penerus keahlian juga omzet penjualanterus menurun.

Ironisnya, rata-rata omzet penjualan sekarang terbilang sangat minim dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sekarang, penjualan paling banyak 40 golok setiap bulan. Padahal, beberapa tahun lalu, hasil penjualan 100 sampai 160 golok per bulan, yang cukup untuk membantu kehidupan para perajin golok.

Masa jaya golok galonggong pada tahun 2009, hingga cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga perajin. Memasuki awal 2012 sampai 2013, omzet tidak mencukupi, malah menombok, kata Sumardi.

Para perajin mengharapkan perhatian dari dinas terkait dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Sebab sampai saat ini, para perajin belum merasakan perhatian dari pemerintah. Apalagi dalam bentuk bantuan dana berupa modal. Maka sebagian perajin beralih ke usaha lain. (hakri)

CATEGORIES
TAGS