Keyakinan Konsumen Jatuh Tajam di Bulan Desember

Loading

indeks-keyakinan-konsumen

JAKARTA, (tubasmedia.com) – ANZ-Roy Morgan mendapati keyakinan Konsumen Indonesia jatuh ke angka 152.0 (turun 9.4 poin) di bulan Desember – di bawah angka 156.2, yaitu angka rata-rata tahun 2014. Penurunan terjadi pada kelima sub-komponen, akan tetapi mayoritas penurunan terjadi pada persepsi keadaan keuangan pribadi sesudah kenaikan harga BBM pada akhir bulan November.

“Ini adalah penurunan paling tajam sejak tahun 2012,” kata Chief Economist, South Asia, ASEAN & Pacific ANZ, Glenn Maguire, Jumat (9/1/15).

Mengenai keuangan pribadi, lanjut Glenn, kini 40% masyarakat Indonesia (turun 10 poin persentase) menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini ‘lebih baik’ dibandingkan setahun yang lalu (terendah sejak April 2012) dibandingkan 12% (naik 3ppt) yang menyatakan keuangan keluarga ‘lebih buruk’.

“Semangat tinggi dari masyarakat Indonesia akhirnya teredam di bulan Desember dengan kombinasi kenaikan harga BBM, naiknya harga pangan, nilai tukar rupiah yang bergejolak, ketambahan lagi faktor musiman, semua mengarah ke menukiknya keyakinan konsumen di penghujung tahun 2014,” imbuh Glenn.

Selain itu, 69% masyarakat (turun 6ppt) memperkirakan bahwa keuangan keluarga akan ‘lebih baik’ di waktu yang sama di tahun depan dibandingkan hanya 4% (naik 1 poin) yang memperkirakan keuangan keluarga akan ‘lebih buruk’. Berpikir tentang ekonomi Indonesia secara keseluruhan, 84% masyarakat (turun 4ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan dan 16% (naik 5ppt) memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara finansial.

“Tidak diragukan bahwa 2014 adalah tahun yang baik untuk Indonesia dengan keyakinan konsumen mencapai rekor tertinggi di bulan Agustus. Namun demikian, konsumen Indonesia ternyata tidak imun terhadap berbagai kebijaksanaan yang melemahkan keyakinan yang diumumkan pada bulan-bulan pertama kepresidenan Jokowi,” kata Glenn.

Tambah lagi, 92% masyarakat (turun hanya 2ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara ekonomi selama jangka waktu lima tahun ke depan dibandingkan hanya 8% (naik 2ppt) yang memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara ekonomi.

Ada penurunan dalam persepsi masyarakat mengenai apakah sekarang waktu yang baik untuk membeli peralatan rumah tangga utama, namun angka masih tetap tinggi. 56% masyarakat (turun 7ppt), menyatakan bahwa ‘sekarang adalah waktu yang baik untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama, dibandingkan 41% (naik 7ppt) yang menyatakan ‘kini waktu yang buruk untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama (tertinggi sejak Oktober 2013).

“Kenaikan harga BBM, yang mungkin tidak seluruhnya tertangkap pada survei di Nopember, jelas berdampak di bulan Desember, tampak dari tajamnya penurunan mengenai persepsi keuangan pribadi selama bulan tersebut,” tutur Glenn.

Sebaliknya, persepsi mengenai ekonomi Indonesia tetap tinggi mendekati rekor. Ini menunjukkan, walaupun konsumen menyadari bahwa keadaan keuangan mereka mungkin lebih buruk, namun alasan dinaikkannya harga BBM telah diterangkan secara jelas dan dinilai sebagai perkembangan ekonomi yang positif.

Dengan adanya penyesuaian terhadap subsidi BBM lebih lanjut selama bulan Januari, yang berakibat turunnya kembali harga BBM, kami memperkirakan keyakinan akan membaik. “Perlu kejadian yang luar biasa untuk menggelincirkan keyakinan konsumen Indonesia, terbukti dari apa yang terjadi di bulan Desember,” tutup Glenn. (angga)

CATEGORIES
TAGS