Kinerja Industri Tahun 2014 Lampaui Pertumbuhan Ekonomi

Loading

BERBINCANG - Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang dengan Dirjen Basis Industri Manufaktur Harjanto

BERBINCANG – Menteri Perindustrian Saleh Husin berbincang dengan Dirjen Basis Industri Manufaktur Harjanto disaksikan Dirjen Industri Agro Panggah Susanto dan Direktur Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IUBTT Soerjono sebelum memberikan keterangan kepada wartawan cetak dan elektronik tentang Kinerja Sektor Industri dan Kinerja Kemenperin Tahun 2014 serta Proyeksi Pertumbuhan Industri Tahun 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 22 Desember 2014. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kinerja industri pengolahan non migas mengalami pertumbuhan dan mampu melampaui pertumbuhan ekonomi (PDB) dan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB dibanding sektor-sektor lainnya.

Demikian Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2014 tentang Kinerja Sektor Industri dan Kinerja Kementerian Perindustrian Tahun 2014 serta Proyeksi Pertumbuhan Industri Tahun 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin – 22 Desember 2014.

Kemenperin mencatat, pertumbuhan industri pengolahan non-migas periode Januari-September 2014 mencapai 5,30% atau lebih tinggi dari PDB sebesar 5,11%. Bahkan, industri pengolahan non-migas mampu memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 20,65%, merupakan yang tertinggi dibanding sektor-sektor lainnya.

Sementara itu, ekspor produk industri periode Januari-September 2014 sebesar US$ 87,85 miliar atau meningkat 5,45% dibanding periode yang sama tahun 2013 dan memberikan kontribusi terhadap total ekspor nasional sebesar 66,20%. Neraca ekspor-impor produk industri pada periode Januari-September 2014 minus US$ 5,22 miliar, sedangkan neraca ekspor-impor pada periode yang sama tahun 2013 minus US$ 16,13 miliar, sehingga terjadi penurunan defisit sebesar 67,70%.

Menteri menegaskan, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri pada periode Januari-September 2014 Rp 41,84 triliun atau tumbuh 9,28% dari periode yang sama tahun 2013. Sedangkan nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri mencapai US$ 10,15 miliar atau menurun 18,33% dibanding periode yang sama tahun 2013.

Di samping itu, Menperin menegaskan, Kemenperin terus melaksanakan Program Pengembangan Industri, yang meliputi: (1) Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, (2) Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki, (3) Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan, (4) Industri Pupuk, Kimia, dan Karet, (5) Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam, (6) Industri Logam Dasar dan Besi Baja, (7) Industri Alat Angkut, Mesin dan Peralatan, (8) Industri Kecil dan Menengah, serta (9) Fasilitasi Pengembangan Industri.

Mengenai proyeksi pertumbuhan industri non-migas tahun 2015, dikatakan, dengan melihat cukup baiknya kinerja sektor industri non-migas dalam tiga tahun terakhir ini dan dengan meningkatnya investasi beberapa tahun terakhir, maka 2015 pertumbuhan industri non-migas diperkirakan dapat mencapai 6,1%.

Cabang industri yang diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi antara lain Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya, serta Industri Alat Angkut, Mesin dan Peralatan. Dengan pertumbuhan industri non-migas tersebut, pertumbuhan ekonomi (PDB) diperkirakan mencapai 5,3% sampai 5,7% pada tahun 2015. (sabar)

CATEGORIES
TAGS