KKP tak Terbuka Soal Data Ikan

Loading

news_23831_

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) dituding tak transparan soal data ikan nasional. Ini terkait pembukaan impor ikan sebanyak 2 ribu ton.

Ketua bidang Hukum dan Pembelaan Nelayan dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Marthin Hadiwinata mengatakan, Menteri Susi selalu mengatakan bahwa produksi ikan nasional meningkat, cukup untuk kebutuhan nasional. Jadi, buat apa perlu diterbitkan izin impor sampai 3 ribu ton.

“KKP bilang melimpah stok ikan, tapi impor untuk industri pengelolaan, ini kan berarti KKP tidak terbuka soal data,” papar Marthin di Jakarta, Sabtu (18/06/2016).

Padahal, kata Marthin, data produksi ikan nasional, sangat penting dan diperlukan untuk mengontrokl produktivitas. Selain juga menjadi stimulus bagi nelayan untuk ‘melaut’ lebih keras.

“Data itu sangat penting, agar nelayan kecil juga bisa memahami dengan pasti seberapa besar tingkat produktivitas ikan tanah air,” ujarnya.

Akibat adanya impor kata Marthin nelayan-nelayan tradisional akan sulit menjual hasil tangkapanya, karena para pemodal besar lebih memilih ikan impor. “Ini sama saja memiskinkan nelayan, hasil tangkap mereka tidak laku terjual,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa yang terjadi pada saat ini adalah nelayan kecil terus dininabobokan dengan data produksi ikan yang sangat fantastis, tetapi pada kenyataannya kita justru melakukan impor ikan.

“Kata KKP produksi ikan kita melimpah, tetapi pada kenyataannya kita lakukan impor, berarti KKP masih menyembunyikan data yang sebenarnya soal produksi ini,” tandas Marthin. (red)

CATEGORIES
TAGS