Komisi II DPRD Temukan Kualitas Beras Raskin Buruk

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CIAMIS, (Tubas) – Puluhan warga miskin di Dusun Kota RT 13/05 Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis mengeluhkan kualitas Raskin yang buruk. Raskin yang hendak dibagikan kepada warga belum lama ini ternyata berkutu dan berpasir, warna kehitam-hitaman dan bau apek.

Dadi (35) warga setempat mengatakan, raskin yang dibeli Rp 1.600/ kg itu sebagian sudah terlanjur disalurkan kepada warga miskin. Namun sebagian yang belum disalurkan akan dikembalikan. Dari lima kilogram raskin, paling hanya bisa dimasak setengahnya, karena setelah dipilih berasnya banyak yang hancur, masih berbentuk gabah dan mengandung pasir.

Sidak anggota Komisi II DPRD Ciamis menemukan sekitar 60 karung raskin berkuali¬tas buruk saat melakukan inspeksi di Gudang Bulog Filial Cisontrol di Dusun Mandalagiri Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah. Beras yang sudah bau apek dan berkutu tersebut rencananya akan didaur ulang dan disatukan dengan raskin yang baru digiling.

Sidak yang dilakukan Ahmad Irfan Alawi, Andang Irfan Sahara, Dede Setiawan, Dedi Rusnendi, Erma Bastaman dan Iwan M. Rid¬wan itu menindaklanjuti temuan raskin buruk di dusun Kota Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku beberapa waktu lalu.

“Masyarakat miskin, jangan dimiskinkan lagi dengan diberi raskin yang berkutu. Aparat Bulog harus menggunakan nurani dengan memberikan beras yang layak, yang tidak menimbulkan penyakit. Okum yang menyalurkan raskin berkutu harus dipecat, ” tegas Korlap Aksi, Henri Setiawan yang menggelar aksi bersama puluhan aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Ka¬bupaten Ciamis di depan Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Ciamis.

Bupati Ciamis H. Eng¬kon Komara menegaskan, aparat kepolisian harus menyelidiki dugaan adanya tindakan pidana pengoplosan beras bagi warga miskin (Raskin) hingga tuntas. Pasalnya jika terbukti benar siapapun yang melakukannya telah melakukan pelanggaran berat. “Kita minta aparat ke¬polisian menindak tegas siapapun yang terlibat dalam pengopolsan raskin. Warga miskin harus mendapatkan beras yang layak, Jangan sampai diberi beras opolosan, apalagi berkutu,” tegas Engkon.

Ke¬pala Bulog Subdivre Ciamis, Ali Ardi mengatakan, pengadaan beras tidak hanya dilakukan bulog, tapi melalui mitra kerja dan Satgas Raskin. Penerimaan beras di gudang dilakukan secara ketat oleh petugas Bulog. “Semua beras yang masuk bulog dicek secara ketat baik kadar air mau-pun kualitasnya sesuai standar operasional,” terang Ali. (mamay)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS