Komisi VI DPR Menyetujui Pagu Anggaran Kemenperin 2017 Rp 2,94 T

Loading

 BERBINCANG - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berbincang (dari kedua kanan) Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian Johny Darmawan, dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno sebelum memberikan keynote speech pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kadin Indonesia dengan tema Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Daya Saing Industri dan Perdagangan Global di Jakarta, 20 September 2016.-tubasmedia.com/ist


BERBINCANG – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berbincang (dari kedua kanan) Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian Johny Darmawan, dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno sebelum memberikan keynote speech pada Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perindustrian dan Perdagangan Kadin Indonesia dengan tema Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Daya Saing Industri dan Perdagangan Global di Jakarta, 20 September 2016.-tubasmedia.com/ist

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian akan mengoptimalkan alokasi anggaran yang tersedia untuk mendukung program prioritas yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017 dan beberapa kegiatan yang tertunda pada 2016.

“Kemenperin dikenakan pemotongan Rp 222,64 miliar atau 7,03 persen sehingga pagu anggaran menjadi Rp 2,94 triliun,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI mengenai Penetapan Hasil Konsinyering Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga tahun 2017 di Jakarta, Rabu (21/9).

Sesuai keputusan pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada 1 September 2016, Kemenperin diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan tambahan anggaran tahun 2017 untuk dibahas dan diperjuangkan oleh Badan Anggaran DPR RI.

“Tambahan anggaran tahun 2017 akan dievaluasi pada saat yang tepat,” tambah Airlangga.

Kemenperin merinci, alokasi anggaran terbesar untuk pelaksanaan program prioritas tahun 2017, yakni pada Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri dan Dukungan Manajemen Kemenperin yang akan dilaksanakan Sekretariat Jenderal Kemenperin  Rp 976,7 miliar.

“Anggaran terbesar kedua dialokasikan untuk Program Percepatan Penyebaran dan Pemerataan Pembangunan Industri yang akan diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri  Rp 634,8 miliar,” kata Airlangga.

Selanjutnya, alokasi anggaran untuk Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Rp 564,5 miliar.

“Alokasi anggaran untuk Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Rp 257,8 miliar,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Rp 151,7 miliar, Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Rp 141,8 miliar, serta Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro Rp 113,76 miliar.

Kemudian, Program Peningkatan Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Rp 52,4 miliar, Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenperin Rp 40 miliar, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kemenperin Rp10 miliar.

Berdasarkan kesimpulan yang dibacakan pimpinan raker, Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana menyatakan, Komisi VI DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian Perindustrian untuk Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 2,94 triliun yang selanjutnya akan diteruskan ke Badan Anggaran DPR RI sesuai dengan mekanisme dan peraturan perundang-undangan.(sabar)

CATEGORIES
TAGS