Komunitas Sepeda Brompton, Tolak Sepeda Masuk Tol, Ini Alasannya…

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait usulan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar membolehkan road bike melewati jalan Tol dalam Kota pada jam tertentu, menuai polemik. Tidak semua setuju dengan ide yang dilontarkan Gubernur DKI Anies  Baswedan tersebut.

Salah satu penolakan disampaikan komunitas sepeda lipat Brompton Kelapa Gading dan Sekitarnya (Bogas). Ketua Bogas Chriswanto, mengatakan, kebijakan sepeda masuk tol rawan menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan pesepeda motor.

Pasalnya, dengan disediakannya jalur sepeda di jalan tertentu saja, pengguna motor sudah banyak yang tidak mendukung kebijakan tersebut.

Hal itu lantaran jalur khusus pesepeda dianggap merebut atau mengurangi luas jalan raya untuk motor. “Karena hanya dengan jalur sepeda yang semakin masif pertumbuhannya belakangan ini saja, banyak pemotor yang sudah antipati terhadap pesepeda,” kata Chris, Kamis (27/8).

Selain itu, menurut Chris, adanya jalur sepeda di tol juga dapat membahayakan keselamatan pesepeda. Hal itu lantaran Tol dalam Kota di Jakarta tidak didesain layaknya Jembatan Suramadu. Meskipun nantinya dipisahkan dengan tanda pembatas, Chris menilai, langkah itu belum cukup. Bahkan, yang terjadi dapat menyebabkan kemacetan di dalam tol, lantaran jalur untuk mobil pribadi dan angkutan lain semakin sempit.

Chris melanjutkan, adanya jalur sepeda di dalam tol juga dapat menyebabkan pendapatan dari jalan tol menurun. Pasalnya satu lajur tol dijadikan jalur sepeda berarti mengurangi kapasitas tol untuk kendaraan roda empat dan angkutan lainnya.

“Kami berharap ada solusi lain dari pemerintah untuk para pesepeda yang lebih cocok diterapkan di ibu kota tercinta ini,” ujarnya. (red)

 

CATEGORIES
TAGS