Kongkalingkong Sebabkan Bangunan SD Roboh
Laporan: Redaksi
Ilustrasi
BOGOR, (TubasMedia.Com) – Penggunaan atap baja ringan pada bangunan SDN Banar 01 yang roboh, belakangan diketahui merupakan produk dari salah satu perusahaan yang punya kedekatan khusus dengan pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Nyaris, semua produk atap baja ringan berasal dari satu perusahaan yang ditunjuk pejabat Disdik.
Dugaan adanya kongkalikong dalam setiap pengadaan proyek infrastruktur yang menggunakan baja ringan pun mulai terkuak. Ada kepentingan perorangan dan kelompok dalam proyek yang dilahirkan Disdik itu menjadi sorotan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Iyus Djuher.
“Siapa yang memberi instruksi dan merekomendasi penujukan aplikasi kepada salah satu pengusaha atap baja ringan? Peraturan bupati atau aturan yang lebih tinggi tidak pernah ada. Semua proyek itu dikuasai satu pengusaha,” kata Iyus kepada tubasmedia.com.
Iyus meminta Disdik bertanggungjawab atas penujukan perusahaan baja ringan, sehingga menyebabkan 24 pelajar SDN Banar 01 terluka. Sebab, Pemkab melalui Disdik bertanggungjawab atas pelaksanaan dana pembangunan di daerah.
“Daerah yang melaksanakan, jangan asal habis anggaran yang diberikan itu. Jangan asal jadi seperti itu. Tumpuannya Dinas Pendidikan yang bertanggungjawab, kenapa kontruksi salah tetap dibayar saja. Apa fungsi konsultan perencana dan konsultan pengawas, mereka dibayar APBD. Ini jelas ada main di Disdik,” katanya.
Meski demikian, dia enggan berasumsi perihal perlu tidaknya persoalan tersebut diseret ke ranah hukum. “Saya tidak mau, terlalu pagi berasumsi, yang terpenting sejauh mana tanggungjawab Dinas terhadap kegiatan yang dilakukannya pada 2008 itu,” ujar Iyus.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi mengatakan rpb ohnya bangunan SDN Banar 01 itu menjadi cermin kegagalan program pemerintah pusat. Ade mengaku juga pernah menyatakan dalam sebuah kegiatan yang membahas tentang infrastruktur dunia pendidikan merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. (syamsul)