Konsolidasi Sumber Daya

Loading

Oleh: Fauzi Azis

Fauzi Azis

Fauzi Azis

MAU menang, mau tumbuh dengan pondasi yang kuat dan bersaing? Langkah yang bijaksana adalah melakukan konsolidasi. Kenapa perlu? Jawabnya, karena kita sudah terlanjur carut marut, boros, tidak efisien, tidak fokus, business as usual, tidak well organized dan tidak well managed. Great sale, obral besar, kira-kira begitulah kondisi negara kita saat ini.

Masyarakat ASEAN 2015 sudah di pelupuk mata, tinggal beberapa tahun lagi. Kita sudah ikut berlaga dimana-mana, di Asean-China, Asean-Korsel, Asean-India, Asean -Australia-New Zeland dan Indonesia-Jepang (EJEPA). Tapi nyaris tak pernah menang telak, malah lebih banyak kalahnya.

Bukan hanya di bidang ekonomi perdagangan saja kita sering kalah, tapi di olahraga sepak bola, bulu tangkis, Indonesia selalu jebol. Pasti ada yang salah dan banyak hal yang harus direparasi dan di-overhaul agar kita mampu menjadi the winner not the looser. Idiologi politiknya harus dikonsolidasikan dan harus kembali keidiologi negara Pancasila.

Idiologi ekonominya juga harus dinyatakan eksplisit sesuai dengan amanat konstitusi pasal 33 UUD 1945 yaitu sistem ekonomi yang berkeadilan, mau tidak mau berarti kembali kepada konsep penegakan Ekonomi Pancasila.

Sistem manajemen pembangunannya juga harus dikembangkan sesuai dengan semangat gotong- royong, kerjasama dan holopis kuntul baris rawe- rawe rantas. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Ekonomi yang berketuhanan, bukan liberal, bukan pula sosialis. Bangsa dan negara yang hebat dan berkharisma adalah bangsa yang punya jati diri, mumpuni dan disegani.

Datang ke G-20 harus membawa pesan kebangsaan dari seluruh rakyat, bukan membawa misi siluman. Berbicara di forum WTO bukan hanya berbicara soal rule and regulation, soal dumping soal subsidi soal safeguard tapi harus bicara sebagai Indonesia dalam perdagangan global yang lebih strategik.

Kami tidak akan menjadi the great warehouse di dunia, tapi dengan semangat nasionalisme, bangsa Indonesia akan menempatkan diri sebagai the production house of food and energy, tourism in the world. Menjadi pencipta added value yang berkualitas dan pencipta surplus ekonomi yang berkelanjutan.

Small and medium industry sebagai kekuatan utamanya yang ke depan harus dipersiapkan sebagai para pelaku bisnis yang sanggup melakukan aliansi dan kolaborasi dengan the global industry. Cita-cita kita semua sebagai tunas-tunas bangsa harus seperti itu tidak boleh lebay hanya mencari belas kasih dan empati dari bangsa lain di dunia, sepertinya kita ini bangsa yang lagi susah dan miskin tanpa punya daya dan kekuatan apa-apa.

Kita membangun diri menjadi negara yang demokratis dengan semangat desentralisasi sudah berada dalam track yang benar, karena demokrasi dan desentraliasi akan menjadi lahan yang subur bagi tumbuhnya kreatifitas sumber daya manusia bertalenta dan berilmu agar mampu berinovasi dalam segala aspek kehidupan.

Kita semua, khususnya para generasi muda, para wirausahawan muda dan para politisi muda yang berintegritas tinggi yang berilmu dan visioner, harus berada dalam garda depan untuk menjadi pionir perubahan dengan yang seperti itu. Bahan dasarnya semua ada dan lengkap di negeri ini.

SDA, SDM, teknologi, pasar, budaya dan sumber daya yang lain. Kutitipkan pesan moral ini kepada siapapun yang mau berlaga dalam kancah pilpres/pilkada dan pemilu/pemilukada tahun 2014. Tema besar dan mainstream-nya harus seperti itu yaitu mengkonsolidasikan seluruh sumber daya nasional untuk menuju Indonesia yang sejahtera, makmur, damai dan berkeadilan.

Jati diri dan kharisma kepemimpinan nasional yang harus kita menangkan adalah yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan proses konsolidasi sumber daya dan tak canggung untuk menjadi inisiator terjadinya proses rekonsiliasi nasional. Rakyat tidak rela dipimpin dengan cara-cara yang tidak terpimpin dengan pemahaman tidak untuk diberdayakan dan dicekoki jargon murahan dan janji kosong penuh intrik dan tipu daya.

Tapai yang dikehendaki rakyat hanya satu, yaitu hidup sejahtera, bisa menguasai ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi yang lain. Rakyat akan menjadi kecewa dan brutal kalau hak-hak dasarnya “dirampok” dan “dizalimi”.

Semoga pikiran yang sangat sederhana ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua, bahwa untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik, lebih punya masa depan yang gemilang dan berkharisma, bermartabat dan beradab.

Semoga pula menjadi kesadaran bagi kita semua bahwa apa yang sudah dilaksanakan selama ini tidak semuanya sempurna. Ada yang salah, ada yang kurang tepat dan pasti ada yang benar dan baik. Karena itu harus bisa diubah dan harus mau melakukan perubahan sambil melakukan langkah besar dan langkah kecil yang secara bertahap kita lakukan dengan cara gotong- royong, terkonsolidasi serta well organize dan well manage dengan kepemimpinan nasional yang kuat dan semangat nasionalisme yang benar tanpa harus menafikkan globalisasi yang telah berjalan selama ini.***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS