Site icon TubasMedia.com

Konsumsi Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2014

Loading

ekonomi_indonesia

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2014 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 melambat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Sagara mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2014 sebesar 5,01% (yoy) yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,92% (yoy) mengindikasikan bahwa siklus perlambatan ekonomi yang berlangsung sejak beberapa tahun terakhir telah melewati titik terendahnya pada triwulan III 2014.

“Perbaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh meningkatnya permintaan domestik, khususnya investasi bangunan dan konsumsi Pemerintah. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih tetap kuat, meskipun sedikit melambat sejalan dengan kebijakan stabilisasi ekonomi,” jelas Tirta, Rabu (18/2/15).

Di sisi eksternal, kinerja ekspor mencatat kontraksi yang cukup dalam, terutama akibat melemahnya permintaan negara emerging dan menurunnya harga komoditas. Meskipun pada triwulan IV 2014 sudah mulai membaik, secara keseluruhan pada 2014 pertumbuhan masih melambat menjadi 5,02%, lebih rendah dari tahun sebelumnya, sejalan dengan lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan stabilisasi makroekonomi.

Secara spasial, perlambatan ekonomi terutama terjadi di sejumlah daerah penghasil SDA tambang, antara lain, Provinsi Aceh, Kalimantan Timur, Riau, dan Papua. Sementara itu, kinerja daerah yang mengandalkan sektor manufaktur seperti Jawa dan Jakarta masih tumbuh relatif cukup kuat. Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2015 diperkirakan akan lebih tinggi, yaitu tumbuh pada kisaran 5,4-5,8%.

“Pertumbuhan ekonomi tersebut terutama akan ditopang oleh ekspansi investasi pemerintah sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif, termasuk pembangunan infrastruktur, sebagaimana APBN 2015 yang telah disetujui DPR,” jelas Tirta. (angga)

Exit mobile version