Konsumsi Madu di Indonesia 7,5 Gram/Kapita/Tahun

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

BATANG, (TubasMedia.Com) – Prospek pasar madu yang dihasilkan dari lebah masih luas. Konsumennya masih banyak yang membutuhkan untuk kesehatan. Karena itu, peluang pengembangan perlebahan di Jateng mempunyai pasar yang menjanjikan. Untuk itu, perlu ditingkatkan pembinaannya melalui pelatihan dan penyuluhan yang efektif.

Hal itu diungkapkan Kepala Sekretariat Bakorluh (Badan Koordinasi Penyuluhan) Jateng Ir Agus Wariyanto SIP MM didampingi Kabid Pengembangan SDM Ir Sumiyarso MP,di sela-sela acara penutupan Pelatihan Perlebahan bekerja sama dengan PT Madu Pramuka Cabang Jateng, di Desa Kutosari, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, belum lama ini.

Menurut Agus Wariyanto, sosialisasi manfaat lebah bagi peningkatan produksi pertanian perlu disebarluaskan melalui penyuluhan. Pengembangan perlebahan di Jateng telah dirintis sejak tahun 1990-an, dan frekuensi pelatihan perlebahan terus ditambah, utamanya bagi para penyuluh di lapangan.

Sementara itu, pelaksana teknis pelatihan perlebahan Kasubbid Programa dan Metode Penyuluhan Ir Nurhayati MSi, melaporkan, pelatihan yang berlangsung selama tiga hari (9-11/8), diikuti 25 orang peternak lebah dari Kecamatan Gringsing dan sekitarnya.

Secara terpisah, Kacab PT Madu Pramuka Jateng Ade Rojak SE mengatakan, konsumsi madu penduduk Indonesia, rata-rata 7,5 gram/ kapita/ tahun. Kondisi ini masih jauh dibanding Jerman yang mencapai 1,5 kg/kapita/tahun, dan Jepang 2 kg/kapita/tahun.

Usaha perlebahan yang ditangani perusahaannya telah dilakukan sejak tahun 1971, melayani berbagai kebutuhan konsumen pengguna madu dan pengelola perlebahan. Perusahaanya dengan 47 pegawai, di Istana Lebah, Jl Raya Kutosari, Gringsing, Kabupaten Batang, melakukan penjualan madu dari berbagai jenis bunga, peralatan ternak lebah, penjualan bibit lebah unggul dan lokal. (dikin)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS