Site icon TubasMedia.com

Laju Rupiah Masih Negatif

Loading

2159414-2
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, minimnya sentimen positif pada laju Rupiah akan membuat laju Rupiah masih akan terkurung di zona merah.
Adanya ekspektasi akan penambahan stimulus Tiongkok membuat Yuan melemah dan diikuti dengan masih turunnya Euro memberikan kesempatan bagi US$ untuk menguat.
“Masih menguatnya laju US$ tampaknya membuat laju Rupiah tidak mampu keluar dari zona hijaunya,” ujar Reza, Senin (27/4/15).
Laju Yen dan Euro yang melemah seiring kembali khawatirnya masalah pembayaran utang Yunani membuat laju US$ mengambil kesempatan untuk menguat dan imbasnya negatif bagi laju US$.
Pelaku pasar mencermati, jika pembayaran utang Yunani terindikasi akan bermasalah maka ECB akan meningkatkan kucuran Euro nya untuk mengatasi hal tersebut. Peningkatan demand akan Euro tentunya melemahkan nilai mata uangnya.
“Laju IHSG yang diharapkan banyak pelaku pasar dapat melanjutkan kenaikannya tampaknya tidak terjadi. Kekahwatiran kami pun terbukti dimana lonjakan kenaikan yang terjadi akan diikuti dengan adanya aksi jual,” papar Reza.
Menguatnya laju AUD terhadap US$ tampaknya belum dapat diikuti oleh menguatnya laju Rupiah terhadap US$ dimana Rupiah masih melanjutkan pergerakan negatifnya. “Asumsi kami pun tampaknya tidak berlaku dan Rupiah berjalan seperti yang kami khawatirkan,” imbuh Reza.
Adanya sentimen pelemahan harga minyak seiring pengakhiran serangan Arab Saudi terhadap Yaman membuat laju US$ menguat dan berimbas pada masih melemahnya laju Rupiah.
Adanya rilis penurunan indeks HSBC manufacturing PMI Tiongkok tidak direspon negatif oleh Yuan karena diasumsikan akan adanya langkah dari pemerintah untuk dapat mengatasi perlambatan tersebut sehingga laju Yuan pun dapat bergerak naik dan berimbas pada berbalik naiknya laju Rupiah.
Di sisi lain, berkurangnya kekhawatiran akan kenaikan lebih cepat dari Fed rate seiring belum membaiknya data-data di AS turut membuat kenaikan laju US$ tertahan sehingga dapat dimanfaatkan Rupiah untuk berbalik naik namun, secara mingguan masih negatif. Rp 13.025-12.910 (kurs tengah BI). (angga)
Exit mobile version