Landing

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

INDONESIA telah berhasil take off menjadi negara demokrasi ketiga setelah Amerika Serikat dan India. Tapi proses ini ternyata belum memberikan satu jaminan bahwa negeri ini telah mampu pula men-take off-kan pembangunan ekonominya. Negeri ini ternyata masih butuh energi yang besar sebagai enabling factor agar bisa take off secara ekonomi dengan daya dorong yang kuat untuk menjelajahi dunia.

Take off di bidang demokrasi politik ternyata telah membuat “mabok udara” para pilot, co pilot dan segenap awaknya. Mereka merasa happy terbang di awan dengan penuh suka cita dan kemaruk menikmati kenikmatan terbang sampai lupa waktu mendaratkan kembali pesawat yang diterbangkannya.

Setelah hampir 15 tahun berjalan kehidupan politik yang demokratis, pilot dan co pilot harus segera me-landing-kan dulu pesawatnya untuk melakukan evaluasi dan berbenah sebelum saatnya harus take off kembali menjelajahi dunia dengan persiapan yang jauh lebih baik dan lebih efisien pada sistem pelayanan ground station-nya.

Bagi Indonesia hal yang demikian mutlak diperlukan karena banyak masalah fondemental yang harus diselesaikan. Take off menjalajahi pasar Asean yang akan ber-FTA awal tahun 2015 dan menjelajahi pasar Asia Pasifik serta pasar global membutuhkan tenaga/daya dorong yang besar dengan putaran tinggi agar Indonesia bisa mengambil manfaat yang besar demi peningkatan kesejahteraan rakyatnya.

Masa di saat landing dan melakukan overhaul seluruh sistem pendukung di darat adalah sebuah keniscayaan dan mutlak harus dilakukan. Kita tidak mau menjadi bangsa yang merugi kesekian kali setelah mengalami penjajahan 3,5 abad lamanya. Kita ingin menjadi sebuah nation state yang beruntung di masa depan sebagai adi daya ekonomi di Asia Tenggara dan di Asia Pasifik.

Take off dan landing di bidang politik, hukum dan ekonomi adalah hal yang biasa harus dilakukan oleh setiap bangsa. Untuk kebutuhan Indonesia saat ini adalah waktu yang tepat untuk landing dan berbenah. Kita sedang mencari pilot dan co pilot dan para crew-nya yang kredibel, profesional dan kompeten untuk bisa menerbangkan kembali pesawat Indonesia menjelajahi seluruh wilayah tanah air dan manca negara.

Kita butuh pilot dan co pilot yang tidak punya hobi narkoba dan nyabu karena sangat berbahaya kalau sampai sako. Menjadi kecanduan, akibatnya uang rakyat dilibasnya habis untuk keperluan kartel politiknya. Tanpa kecuali, kita memiliki kewajiban yang sama untuk memperbaiki sistem engine of growth perekonomian Indonesia yang sudah rusak parah akibat korupsi, perburuan rente dan praktek kartel politik yang menyengsarakan rakyat.

Prinsipnya selama dalam posisi landing seluruh sistem engine of growth harus bisa berfungsi normal kembali, dapat bekerja dengan putaran tinggi dan efisien. Di Asean semua negara yang menjadi kompetitor Indonesia sudah siap take off untuk meraih manfaat besar saat FTA Asean berjalan pada awal 2015. Indonesia tidak boleh tidak siap, karena pilihannya memang harus siap, harus bisa dan harus take off. Produk dan jasa Indonesia harus bisa landing di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam dan sejumlah negara Asean lainnya, di China, India, Korsel, Jepang, Australia, New Zeland agar kita bisa menghasilkan surplus ekonomi. Semoga saja bangsa ini tidak pernah lelah untuk berbenah dan membangun jati diri dan harga dirinya.

Landing dan take off adalah proses dinamis yang harus dilewati bagi setiap negara bangsa yang sedang membangun peradabannya.Yes we can. Harus bisa landing dan harus bisa take off. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS