Langkah Strategis Kemenperin Bangkitkan Industri Dirgantara Nasional

Loading

Inacom_3

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya membangkitkan kembali kejayaan industri kedirgantaraan nasional. Salah satu langkahnya, Kemenperin tengah mengkaji pembentukan Aerospace Design Center di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai sarana pusat desain pesawat udara dan komponennya.

“Selain itu, Kemenperin lagi berupaya membuat kajian terhadap peluang terbentuknya Kawasan Industri Kedirgantaraan yang diharapkan dapat diwujudkan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati,” kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan dalam sambutannya pada Rapat Umum Anggota 2016 Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (25/1).

Putu pun menyebutkan, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan Kemenperin selama ini dalam upaya mendukung pengembangan industri pesawat udara nasional, diantaranya yaitu mengidentifikasi industri nasional yang memiliki potensi sebagai industri komponen pesawat udara serta melaksanakan bimbingan teknis kepada industri komponen agar memiliki kompetensi dan standar dalam pembuatan komponen-komponen pesawat.

“Hingga saat ini, beberapa bimbingan teknis yang dilaksanakan antara lain bimtek rubber seal, interior, komponen metal, tools dan jig, standar mutu komponen pesawat, ban vulkanisir pesawat serta workshop pembuatan main dan nose landing gear untuk pesawat N219,” ujar Putu.

Selanjutnya, Kemenperin telah memfasilitasi sinergi antara industri komponen nasional yang berpotensi membuat komponen pesawat udara dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI). Program ini mendorong industri nasional terlibat dalam pembuatan komponen pesawat N219, N245, N270, NC 212, CN 235, R-80, Helikopter dan lain-lain.

“Saat ini telah terfasilitasi konsorsium industri dalam pembuatan main dan nose landing gear serta konsorsium pembuatan windshield pada Pesawat N219. Hal ini sebagai upaya dalam mewujudkan target TKDN pada pesawat N219 sebesar 60 persen,” tutur Putu.

Selain langkah-langkah tersebut, Kemenperin juga sedang memfasilitasi komponen pesawat udara nasional untuk mendapatkan sertifikasi baik dari dalam maupun luar negeri, melakukan monitoring konsorsium pengembangan komponen pesawat N219, melakukan sosialisasi keunggulan pesawat N219 ke Pemerintah Propinsi, serta membangun kerjasama luar negeri untuk mengembangkan kapasitas industri komponen pesawat udara nasional.

Di samping itu, Putu mengharapkan, dukungan terhadap P3DN dalam setiap pengadaan pesawat yang dilakukan oleh pemerintah serta persyaratan ketentuan TKDN dalam setiap pembelian pesawat oleh Pemerintah. Misalnya, untuk pesawat-pesawat tertentu, dimana industri dalam negeri belum mampu membuatnya maka pembelian terhadap pesawat luar negeri tersebut harus mengikutsertakan ofset sebagai upaya meningkatkan kualitas industri kedirgantaraan nasional. (sabar)

CATEGORIES
TAGS