Mapala USB Adakan Workshop Nasional

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SURAKARTA, (Tubas) – Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Setia Budi (USB) Surakarta, belum lama ini, menyelenggarakan workshop nasional selama dua 28- 29 Septembar 2011 di auditorium kampus USB dan Taman Balekambang Surakarta.

Seminar digelar dengan tema “Workshop Nasional Penanggulangan Bencana Loyalitas Tanpa Batas, Selamatkan Sesama” diikuti 42 peserta MAPALA Propinsi Jawa Tengah, Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga dari Siswa Pecinta Alam (Sispala) se Kota Solo Raya.

Kegiatan itu dibuka Ketua Pelaksana Ahyudin. Pada kesempatan itu dia mengatakan workshop nasional penanggulangan bencana ini bisa membantu sesama baik dalam bentuk moril dan materiil seperti yang kita inginkan. MAPALA USB berusaha mengajak dan berkoordinasi untuk membantu sesama apabila terjadi bencana.

Wakil Rektor III USB, Narimo, ST, MM menambahkan workshop nasional bisa menjadi ajang temu kangen sesama MAPALA untuk menambah ilmu, saling bertukar pengalaman dan bekerja sama membantu penanggulangan bencana.

Seminar empat narasumber. Pertama, Ir. Arus Horizon, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiagaan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) yang membahas prinsip dasar dan strategi program bencana Provinsi Jawa Tengah. Dia menjelaskan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia ,kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (UU 24/2007).

Kedua, Joko Widodo dari Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas). Mnurut dia dalam penanggulangan bencana peran relawan menjadi elemen paling penting, karena kekuatan pemerintah semata sangatlah kecil jika dibandingkan dengan tantangan yang begitu besar.

Ketiga, Soma Suparsa senior WANADRI yang membahas Pemetaan (Mapping). Menurut dia tujuan pemetaan adalah pengumpulan data untuk memperkirakan faktor resiko bencana yaitu mengenali kemungkinan resiko, mendata prasarana masyarakat dan mendata Rumah Sakit atau klinik terdekat, pembuatan peta bahaya, membantu bagian operasional pada tahap tanggap bencana dan membantu dalam proses permohonan bantuan di tahap pemulihan.

Keempat, dr. Titis dari Palang Merah Indonesia (PMI). Pada hari kedua diisi dengan simulasi di Taman Balekambang. Sasaran kegiatan workshop nasional itu peserta diharapkan dapat memahami dan dapat menerapkan teknik dasar penjemputan korban (pick-off) dan melakukan teknik penyelamatan menggunakan peralatan pertolongan (rescue kit) dan teknik penyelamatan tanpa menggunakan peralatan pertolongan, serta memahami manajemen pengelolahan bencana dan Search And Rescue (SAR). (royan)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS