Masyarakat Dengan Strata Ekonomi Rendah Memiliki Literasi Keuangan Rendah

Loading

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com)  –  Survei nasional literasi keuangan yang dilakukan OJK pada 2013 menunjukkan bahwa hanya 21,84% atau seperlima dari penduduk Indonesia yang sudah terkategori well literate. Sementara itu, 59,74% penduduk Indonesia telah menggunakan produk dan jasa keuangan.

Penggunaan produk dan jasa keuangan masyarakat tertinggi adalah di sektor perbankan, yakni 57,28%, dan selanjutnya diikuti asuransi 11,81%, pembiayaan 6,33%, pegadaian 5,04%, dana pensiun 1,53%, dan pasar modal 0,11%. “Masyarakat golongan menengah ke bawah merupakan kelompok masyarakat yang belum banyak memanfaatkan dan memperoleh akses produk dan jasa keuangan,” Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad, Jumat, (19/12/14).

Hasil survei OJK juga menunjukkan bahwa semakin rendah strata sosial masyarakat maka semakin rendah pula tingkat literasinya. Masyarakat dengan strata sosial terbawah memiliki Indeks Literasi Keuangan yang paling rendah, yaitu 28,4% sementara kelompok masyarakat teratas memiliki indeks literasi 51,6%.

Layanan Keuangan Mikro merupakan layanan produk dan jasa keuangan dari berbagai industri jasa keuangan yang bersifat low cost atau terjangkau oleh masyarakat golongan menengah ke bawah.

Berbagai produk Layanan Keuangan Mikro acara ini antara lain adalah tabungan tanpa biaya administrasi, asuransi mikro yang nilai preminya di bawah Rp50.000, reksa dana mikro yang nilai awal investasinya adalah Rp100.000 dan pembiayaan investasi logam mulia dengan cicilan ringan. Dengan adanya layanan keuangan mikro ini, diharapkan akses masyarakat golongan menengah ke bawah terhadap produk dan jasa keuangan dapat meningkat.

Selanjutnya, acara Layanan Keuangan Mikro ini akan dilanjutkan pada pameran Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada tanggal 20-21 Desember 2014. “Kegiatan ini ditujukan untuk mensosialiasikan berbagai produk keuangan mikro yang dimiliki industri jasa keuangan kepada masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Sekaligus meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat serta memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan,” tutur Muliaman. (angga)

CATEGORIES
TAGS