Mari Bangkitkan Rasa Percaya Diri

Loading

Oleh: Tini

Ilustrasi

Ilustrasi

RASA percaya diri merupakan satu faktor penunjang keberhasilan di dalam setiap usaha untuk meraih cita-cita.

Rasa percaya diri membuat langkah kita terasa ringan dan mantap.Kurang rasa percaya diri terkadang muncul disaat kita menghadapi suatu kegiatan yang baru atau masalah. Rasa kurang percaya diri dapat tampil dalam bentuk: ragu-ragu, rasa rendah diri, sulit menyesuaikan diri, mudah tersinggung, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, merasa terkucil di dalam pergaulan dan sebagainya. Hal ini sangat tidak menguntungkan.

Setiap orang yang sadar bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, seharusnya mampu membangkitkan rasa percaya diri di mana pun. Kita harus senantiasa sadar bahwa Tuhan pasti menuntun setiap langkah kita apabila kita sungguh percaya kepada-Nya. Dan kita pun harus percaya bahwa Tuhan selalu ada dan beserta kita setiap saat. Bukankah kita telah mengetahui bahwa semua manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan, Tuhanlah sumber hidup manusia, Tuhan sembahan sejati dan abadi manusia, itu berarti tidak ada sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia yang sungguh percaya kepada-Nya.

Apabila kita sungguh-sungguh menyadari serta meresapi kalimat di atas, maka langkah kita di dalam melakukan segala kegiatan sehari-hari atau memecahkan suatu masalah akan mantap. Rasa kurang percaya diri akan segera sirna. Kita merasa yakin pada diri sendiri, dengan cara terus mendekat kepada-Nya, memohon kasih-Nya, tuntunan, serta perlindungan kepada-Nya, bukankah Tuhan selalu beserta kita?

Rasa kurang yakin pada diri sendiri seringkali disebabkan oleh penilaian yang negatif terhadap diri kita sendiri. Untuk mengatasi hal ini, perlu ditanamkan pada diri sendiri bahwa, “Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.” Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna. Kekurangan dalam diri kita dapat berupa: wajah yang tidak cantik/ganteng, tidak kaya, kurang pandai dalam mata pelajaran tertentu, mempunyai tubuh cacat dan lain-lain.

Terhadap kekurangan/kelemahan tersebut sebaiknya kita bersikap menerima kenyataan hidup yang ada. Kita menerima segala kekurangan yang ada dengan ikhlas, begitu pula dengan kelebihan yang ada pada diri kita. Kita tidak perlu membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang lebih mujur (menurut kaca mata kita), tidak perlu iri pada kelebihan orang lain. Berkaitan dengan masalah ini ada kalimat indah yang tercantum dalam buku Sasangka Jati sebagai berikut.

“Narima itu tidak mengingini milik orang lain, dan tidak iri akan keberuntungan orang lain, maka orang yang narima itu dapat disebut orang yang bersyukur kepada Tuhan.”

Dengan demikian, kita tidak perlu “meratapi” kekurangan atau kelemahan kita sendiri serta menginginkan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Hendaknya kita menerima diri kita ini seperti apa adanya, bahkan sebaiknya kita dapat mengembangkan setiap kelemahan yang ada ke arah yang positif, yaitu berpikir positif, berkata positif, dan bertindak positif.

Marilah kita membangkitkan rasa percaya diri agar berhasil dalam setiap usaha kita untuk meraih cita-cita yang luhur. Semoga Tuhan selalu memberi tuntunan-Nya kepada kita semua. Amin.

Penulis tinggal di Surabaya

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS