Menekan Impor, HP Dikenakan PPnBM 20%

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pengenaan PPnBM sebesar 20% akan dikenakan hampir di seluruh jenis produk telepon seluler, termasuk produk dengan harga di bawah Rp5 juta.

Pekan lalu, Kementerian Perindustrian mengusulkan untuk mengenakan PPnBM sebesar 20% atas telepon genggam, komputer genggam dan komputer tablet dengan nilai jual di atas Rp5 juta. Dengan pengenaan PPnBM sebesar 20% untuk barang tersebut, diharapkan terjadi pengurangan impor barang tersebut hingga 50%.

Dalam pertemuan di Kementerian Perindustrian, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk mengenakan PPnBM 20% untuk seluruh produk telepon seluler. Jadi, tidak hanya produk dengan harga di atas Rp5 juta, tetapi juga produk dengan harga di bawah Rp5 juta.

Nantinya, spesifikasi secara rinci akan diputuskan dalam rapat bersama eselon I masing-masing kementerian. Setelah itu, keputusan tersebut akan dilaporkan ke Kementerian Keuangan untuk selanjutnya dirapatkan dalam Rakor di Kemenko Perekonomian. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pengenaan pajak terhadap hampir seluruh produk ini guna meningkatkan industri telepon seluler di dalam negeri.

“Tadi kedua menteri hanya menyepakati prinsip-prinsipnya, nanti dirjen yang menentukan batasannya (batasan harga). Tadi kami belum putuskan batasan bawahnya, tetapi hampir menyeluruh lah, di bawah Rp5 juta juga, ini sedang dihitung,” kata Hidayat di Kemenperin, Senin (7/4).

Tujuan dari pengenaan PpnBM ini lebih untuk memberikan kesempatan kepada industri dalam negeri agar bisa tumbuh. Saat ini ada empat perusahaan, yakni Axioo, Ti-Phone, Polytron, dan Evercoss yang sudah mengembangkan industri telepon seluler di dalam negeri. Ke depan, akan banyak lagi industri yang akan terbangun. “Akan diputuskan segera.”

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan sepakat untuk menyamaratakan pengenaan PpnBM terhadap seluruh jenis telepon seluluer. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan industri di dalam negeri sehingga impor telepon seluluer bisa berkurang.

“Jadi aya mau bilang semuanya sama rata, kami bicara semua. Kami anggap telepon seluler ini barang mewah, jadi untuk memberikan kesempatan industri dalam negeri tumbuh. Secara detailnya lagi dibicarakan dirjen kami, mau dikerjain semuanya dalam bulan ini,” jelas Lutfi. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS