Mengapa Saham Group Bakrie Jeblok ?

Loading

081214-EKBIS-2

JAKARTA,(tubasmedia.com) – Di pasar modal Indonesia saham grup Bakrie jeblok. Kapitalisasi pasar emiten grup Bakrie semakin menciut seiring bergugurannya harga saham kelompok usaha Bakrie.Kepercayaan investor pun luntur lantaran beragam restrukturisasi utang Bakrie yang tidak kunjung selesai.

Pada 2014 kapitalisasi grup Bakrie merosot tajam ketimbang tahun 2010-2011. Pada 2010, kapitalisasi 9 emiten grup Bakrie Rp 113,27 triliun atau 3,5 persen dari kapitalisasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 2011, total kapitalisasi 10 emiten grup Bakrie Rp 108,18 triliun atau 3 persen kapitalisasi BEI.

Saat ini kapitalisasi Bakrie Rp 39,89 triliun atau 0,77 persen total kapitalisasi BEI sebesar Rp 5.179 triliun. Jatuhnya harga saham itu bersamaan dengan robeknya finansial emiten Bakrie.

Sebut saja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mengajukan proteksi tuntutan pailit . Permohonan sudah diajukan ke Pengadilan Kepailitan di Manhattan, AS oleh anak usaha BUMI, Bumi Investment Pte Ltd. Permohonan itu sebulan setelah Bumi Investment gagal membayar bunga obligasi Oktober 2014.

Harga BUMI sempat ada di puncak tertinggi di Rp 8.550 per saham pada tahun 2008. Tapi Jumat (5/12) lalu, harga BUMI anjok 99 persen menjadi Rp 78 per saham. Sedang harga saham Grup Bakrie yang lain seperti UNSP, BNBR, BTEL dan ELTY ada pada angka Rp 50 per saham.

Grup Bakrie kini masuk dalam radar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kalau ada indikasi pelanggaran perlu pengawasan khusus,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, Sabtu (7/12/2014).

Menurut pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat proteksi kepailitan hanya akan memberi nafas tambahan ke BUMI tapi tidak memperbaiki fundamental keuangan. (edi.s)

CATEGORIES
TAGS