Mengubah Trauma Menjadi Keberhasilan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Film Rumah Di Seribu Ombak bertutur tentang persahabatan dua anak yang sama sama punya trauma dan rahasia besar di masa lalu. Mereka saling membantu untuk bisa membalikkan trauma itu menjadi keberhasilan. ‘Rumah di Seribu Ombak’ juga merefleksikan keberanian hidup dengan nilai‐nilai keluarga yang inspiratif.

Film yang disyuting selama 22 hari di bulan Desember 2011 lalu mengambil lokasi di tiga tempat, yaitu di Desa Kali Asem Singaraja, Legian, dan Tegenungan Gianyar. Semua pemainnya adalah muka baru di layar lebar, kecuali Lukman Sardi yang berperan sebagai Bapak Aminullah. Menghadirkan muka baru para pemeran film adalah kebiasaan Erwin Arnada yang juga menjadi produser film ini.

Mereka adalah Risjad Aden (Samihi kecil), Dedey Rusma (Wayan Manik kecil), Bianca Oleen (Syamimi kecil), Andania Suri (Syamimi dewasa), Andre Julian (Samihi dewasa), Riman Jayadi (Wayan Manik dewasa).

Film bergenre drama dan berdurasi 110 menit ini diadaptasi dari novel best seller “Rumah di Seribu Ombak“ karya Erwin Arnada, yang ditulis dari dalam penjara saat sang penulis menjadi korban politik di Indonesia tahun 2010. Seperti halnya karya yang ditulis dari dalam penjara, cerita begitu kontemplatif, dramatik, dan penuh ironi. Beautiful sadness, kira-kira itulah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan cerita film ini.

Rumah di Seribu Ombak’ mempunyai nilai kemanusiaan yang tinggi, karena selain ditulis dari penjara, juga merupakan based on true story yang dialami anak-anak di desa Singaraja, Bali. Selamat menantikan tayangnya di bioskop-bioskop Tanah Air mulai 30 Agustus mendatang. (stevie)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS