Menjaga Lingkungan Hidup

Loading

Oleh: Adi H. Iskandar

ilustrasi

ilustrasi

SERING kita mendengar masyarakat membicarakan dan menulis tentang masalah lingkungan hidup, seperti: kepadatan penduduk, polusi, banjir, punahnya hewan dan tumbuh-tumbuhan dsb. Apakah yang terjadi di balik semua itu?

Kita ketahui, bahwa lingkungan hidup adalah himpunan yang terdiri dari ciptaan-ciptaan Tuhan yang membentuk lingkaran universal dan saling memengaruhi satu sama lain. Jadi, apabila salah satu dari anggota himpunan hidup itu ada yang tidak selaras, maka berpengaruh pada anggota himpunan dan seluruh lingkungannya. Oleh karena sejatinya hidup itu satu yang berasal dari satu sumber, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Berarti pula semua ciptaan Sang Maha Pencipta berada dalam kekuasaan-Nya dan harus tunduk pada hukum-Nya yang berjalan secara otomatis. Hukum-Nya abadi tidak pernah berubah, yaitu barangsiapa yang berbuat dialah yang akan merasakan perbuatannya. Sungguh Tuhan Mahaadil.

Dari berbagai ciptaan Tuhan yang ada, ternyata manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling lengkap atau paling tinggi derajatnya dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lain. Oleh karena itu, sebenarnya manusialah yang paling berpengaruh dalam lingkungan hidup. Dengan kata lain, ketertiban manusia akan membuat lingkungan hidup atau ciptaan Tuhan yang lain juga menjadi tertib.

Dapat disebutkan juga, tata susilanya manusia akan memengaruhi tertatanya dan susilanya lingkungan hidup yang lebih luas (dunia). Jadi, manusia mempunyai peranan penting dalam menciptakan ketenteraman dunia. Sebaliknya rusaknya dunia juga disebabkan perbuatan/tindakan manusia yang tidak susila terhadap lingkungannya.

Apabila kita sebagai manusia mau mawas diri, masih banyak tindakan manusia yang tidak atau kurang tertata dan tidak susila. Kurang tata dan kurang susila ini memberi kesan bahwa banyak tindakan manusia yang sembarangan, tanpa memperhatikan lingkungan hidupnya yang lebih luas, semua dilakukan asalkan dirinya sendiri senang, untung dan puas tanpa mau berkorban untuk kehidupan yang lain. Jika manusia dalam berbuat/bertindak selalu memperhatikan lingkungan hidupnya yang lebih luas, maka kebanjiran atau banjir bandang, pemanasan global, cemarnya udara tidak akan terjadi.

Menjaga kelestarian lingkungan hidup sebenarnya kebutuhan manusia sendiri, karena apabila lingkungan besar di bumi ini rusak, manusia juga yang akan merasakan akibatnya, seperti: pemanasan global, tercemarnya udara, hutan hilang (tumbuhan musnah, begitu pula dengan binatangnya) yang semua itu sebenarnya sangat berperan dalam melestarikan keadaan bumi, tempat tinggal manusia.

Bumi sudah mulai rusak, bagaimana kita menjaganya agar tempat tinggal kita ini tetap lestari? Salah satu caranya adalah sadar bahwa kita semua yang berada di bumi ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang saling memengaruhi satu sama lain. Kesadaran yang dalam akan membuat kita waspada dalam berbuat/bertindak, karena kesadaran kita akan memengaruhi cara kita berpikir, mana yang baik dan mana yang buruk yang harus kita lakukan, agar semua makhluk dapat hidup sejahtera.

Kita juga harus sadar bahwa kejadian lingkungan kita yang rusak saat ini adalah hasil perbuatan manusia juga di masa lalu. Apakah kita harus marah dengan perbuatan manusia di masa lalu? Tidak! Yang perlu adalah saat ini, hari ini, oleh karena kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Saat ini juga, kita harus sadar dan memperhatikan kehidupan dalam lingkungan kita untuk memperbaiki lingkungan hidup ini yang mulai rusak.

Kita manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan ciptaan Tuhan yang lain, kitalah manusia yang harus memperbaiki lingkungan hidup kita dan menjaganya agar tidak punah karena keegoisan kita. Semua diawali dengan sadar.

Jika semua manusia sadar akan perannya dalam kehidupannya, sekecil apa pun perannya, ia memiliki peran untuk melestarikan bumi ini. Oleh karena sebenarnya hidup itu saling memengaruhi dan saling membutuhkan satu sama lain, maka kita tidak sepantasnya memelihara keegoisan kita dalam melaksanakan kehidupan hanya untuk kesenangan dan kepuasan sendiri yang hanya sesaat.

Untuk itu kita perlu mengendalikan keinginan kita di luar kewajaran yang seharusnya, dan selalu berpikir hal-hal demi kelestarian lingkungan kita, sehingga mencapai kesejahteraan hidup bersama. Semoga kita selalu sadar kepada Sang Maha Pancipta, bertindak sesuai kehendak-Nya, demi keselamatan bersama. ***

CATEGORIES
TAGS