Site icon TubasMedia.com

Menperin Fokus Dongkrak Ekspor Otomotif

Loading

FOTO BERSAMA - Menteri Perindustrian Saleh Husin (tengah) foto bersama jajaran pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yaitu (kiri ke kanan) Ketua IV Bambang Subijanto, Ketua I Jongkie D Sugiarto, Pembina I Gaikindo Soebronto Laras, Ketua III Rizwan Alamsjah, Pembina III Sudirman M Rusdi, Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi, Bendahara Gaikindo Anton Kemal Tasli Kumonty dan Ketua V Teddy Irawan pada Temu Pelaku Industri Otomotif Indonesia di Jakarta, 21 Juli 2016.-tubasmedia.com/ist

FOTO BERSAMA – Menteri Perindustrian Saleh Husin (tengah) foto bersama jajaran pengurus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yaitu (kiri ke kanan) Ketua IV Bambang Subijanto, Ketua I Jongkie D Sugiarto, Pembina I Gaikindo Soebronto Laras, Ketua III Rizwan Alamsjah, Pembina III Sudirman M Rusdi, Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi, Bendahara Gaikindo Anton Kemal Tasli Kumonty dan Ketua V Teddy Irawan pada Temu Pelaku Industri Otomotif Indonesia di Jakarta, 21 Juli 2016.-tubasmedia.com/ist

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku usaha kendaraan bermotor di Indonesia memperkuat industri otomotif. Peningkatan ekspor kendaraan bermotor dan aktivitas riset serta pengembangan menjadi bagian dari fokus pengembangan.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan hal itu saat melakukan pertemuan dengan pelaku industri otomotif indonesia di Jakarta, Kamis malam (21/7/2016).

“Kita rumuskan strategi dan lakukan upaya-upaya agar ekspor yang berjumlah sekitar 207 ribu unit pada tahun lalu bisa meningkat 100 persen atau bahkan 300 persen pada tahun-tahun mendatang sesuai dengan arahan bapak Presiden,” katanya.

Untuk itu, pihaknya ingin agar prinsipal dan perusahaan otomotif menambah investasi di Indonesia khususnya untuk produk-produk global  dan komponen utama guna memperkuat daya saing dan peningkatan ekspor.

Pemerintah Indonesia menyambut baik dan siap menfasilitasi upaya investasi ini.

Selain itu, pemerintah meminta agar aktivitas riset dan pengembangan (R&D) dapat dilaksanakan di Indonesia. Sumber daya manusia diyakini mampu berperan dalam melakukan aktivitas R&D sehingga biaya pengembangan produk dapat lebih efisien.

“Apalagi dengan model global sources saat ini, aktivitas R&D akan menjadi kunci efisiensi dan peningkatan daya saing,” ujar Saleh.

Saat ini, Kemenperin sedang menggarap finalisasi revisi Peraturan Menteri Perindustrian tentang Industri Kendaraan Bermotor untuk memperkuat daya saing industri kendaraan bermotor Indonesia.

“Seperti berkali-kali saya sampaikan, pendalaman dan lokalisasi komponen dengan memperbanyak kerjasama dengan industri nasional atau lokal, mesti kita lakukan terus,” ujarnya. (sabar)

 

Exit mobile version