Menperin Usul Kerjasama Pendidikan Vokasi dengan Australia

Loading

1-jpg2

IA-CEPA- Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo di Kementerian Perindustrian, Jakarta 7 Desember 2016. Pemerintah Indonesia dan Australia berkomitmen untuk meningkatkan kerangka kerja sama di era baru melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).-tubasmedia.com/ist

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah Indonesia dan Australia berkomitmen meningkatkan kerangka kerja sama melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Arah kesepakatan kedua negara ini untuk menciptakan peluang baru seperti di bidang investasi dan perdagangan.

“Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong produk industri kita ke pasar global, dengan Australia berperan menyediakan bahan baku yang berkualitas dan Indonesia sebagai manufacturing power house (pusat pengolahan),” kata Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (7/12).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, Dirjen Industri Agro Panggah Susanto serta Dirjen  Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan.

Menurut Airlangga, terdapat usulan potensi kerja sama teknik yang pencapaiannya dijadwalkan selesai sebelum penandatanganan perjanjian IA-CEPA. Perundingan kelima IA-CEPA telah dilaksanakan pada 31 Oktober-4 November 2016 di Bandung. Sedangkan, perundingan keenam akan dilaksanakan di Australia pada Februari 2017.

“Selain mengangkat isu penurunan tarif gula dan kerja sama mengenai Indonesian Food Innovation Center, dalam perkembangannya yang juga menjadi early outcomes Kemenperin adalah vocational education and training di bidang industri,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Indonesia menargetkan partisipasi kerja sama dari pihak Australia yang meliputi peningkatan investasi di sektor industri pengolahan, pengembangan standarisasi mutu produk dan kompetensi tenaga kerja sehingga dapat bersaing di pasar global.

“Kami juga mengharapkan, Australia dapat menyediakan beasiswa pendidikan master dan doktoral terutama bidang ilmu industri baik untuk masyarakat maupun aparatur pemerintah di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Steven menjelaskan, kunjungan keduanya ke Indonesia sebagai Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi tersebut untuk membangun momentum lebih lanjut dalam upaya menyelesaikan perjanjian IA-CEPA di tahun 2017.

“Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat memberikan kesempatan yang menarik bagi eksportir Australia,” tuturnya.(ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS