Mentransformasi Limbah Celana Jins Menjadi Sepatu

Loading

MOJOKERTO, (tubasmedia.com) – Hampir semua keluarga menghasilkan limbah. Baik itu limbah dari sisa-sisa makanan maupun limbah dari pakaian. Namun tidak semua limbah itu harus berakhir di tempat sampah, akan tetapi dapat dimanfaatkan menjadi barang yang diperlukan semua orang.

Seorang pecinta lingkungan hidup, Lia Nirawati, yang juga perancang mode di bidang sepatu mentransformasi limbah celana jins menjadi sepatu dan tas tangan.

Dengan alasan ingin mengurangi tumpukan limbah celana jins di tempat pembuangan sampah, Lia Nirawati bersama empat orang rekannya mendirikan sebuah bengkel sepatu yang menggunakan limbah-limbah celana dan baju jins. Maka didirikanlah sebuah usaha di bidang pembuatan sepatu yang diberi nama tpJECT.

Mereka mengumpulkan limbah-limbah jins yang tidak terpakai lagi karena sudah sobek atau sudah usang. Kemudian didesain menjadi sepatu atau tas tangan.

‘’Yah awalnya saya tidak tega melihat tumpukan sampah jins dimana-mana dan bersama rekan saya, kami dirikan usaha ini membuat sepatu sekaligus menjaga kebersihan ,lingkungan,’’ kata Lia kepada tubasmedia.com saat berkunjung ke lokasi industrinya di Mojokerto, Jawa Timur kemarin.

Mereka kata Lia, mengumpulkan  limbah-limbah celan jins bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Mojokerto. Dan hasilnya terkumpul banyak limbah-limbah jins dimaksud.

Akan tetapi mengingat kapasitas produksi sepatu dengan bahan baku limbah jins masih sangat terbatas, yakni satu bulan baru 8 kodi, maka penerimaan limbah celana jins masih akan dibatasi.

‘’Kami masih membatasi penerimaan limbah jins karena produksinya belum banyak,’’ katanya menjelaskan untuk satu lembar limbah celana jins dihargai Rp 10.000.

Pertama mereka dirikan usaha pembuatan sepatu ini, Desember 2021, mereka menanam investasi awal Rp 40 juta dan sejak beroperasi hingga saat ini mereka baru memproduksi 40 kodi yang penjualannya dilakukan secara online dan untuk memperkenalkan produknya, mereka tidak jarang mengikuti pameran.

Dan untuk lebih memajukan usaha industri sepatu bahan baku limbah jins ini, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) tidak henti-hentinya memberikan pendampingan. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS