MGJGC Siap Realisasikan e-KTP

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Program pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik Nasional (e-KTP) dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan dapat direalisasikan. Sudah beberapa tahun terakhir program itu dirancang, namun baru sekarang akan mulai terealisasi. Dari 8 konsorsium yang masuk ke proses prakualifikasi, sudah ada 3 konsorsium yang lolos. Itu berdasarkan pengumuman panitia pengadaan e-KTP Kementerian Dalam Negeri RI (Kemdagri), 28 April 2011 lalu.

Konsorsium Mega Global Jaya Grafia Cipta (MGJGC) menyatakan siap merealisasikan e-KTP setelah dinyatakan lolos bersama dua konsorsium lain dalam prakualifikasi tender pembuatan KTP elektronik (e-KTP) untuk seluuruh Indonesia, senilai Rp 6,3 triliun. “Konsorsium kami lolos prakualifikasi karena memenuhi semua persyaratan, seperti teknologi yang tepat, serta kelengkapan legal dan administrasi,” kata Teguh Suprijanto, juru bicara Konsorsium Mega Global Jaya Grafia Cipta, di Jakarta pekan lalu.

Dua konsorsium lain yang lolos prakualifikasi adalah Konsorsium Perusahaan Umum Percetakan Negara RI (PNRI) dan Konsorsium PT Astra Graphia. Konsorsium Mega Global Jaya Grafia Cipta terdiri dari empat perusahaan, yaitu PT Mega Guna Ganda Semesta, PT Global Teknologi Media Integrasi, PT Cipta Srigati Lestari, dan PT Mecosuprin Grafia. Demikian juga konsorsium lain terdiri dari empat atau lima perusahaan yang saling bekerja sama menurut bidangnya.

Teguh Suprijanto mengatakan, konsorsium mencetak e-KTP menggunakan teknologi muhlbauer dan database dari Oracle, Cisco System, Microsoft, dan Indosat untuk jaringan dan Innovatrics dari Slovakia sebagai penyedia aplikasi perekaman sidik jari (Automated Fingerprint Identification System/AFIS). Perusahaan dari Slovakia itu merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam 10 ranking besar dunia.

Menurut Teguh, keandalan perusahaan dalam konsorsiumnya dapat dijamin. Salah satu anggota konsorsium itu berpengalaman dalam memproduksi GSM Card yang memakai chip.

“Kami hanya melakukan bisnis secara profesional, dengan riset dan menjaga kepentingan para stakeholders. Kami hanya mengikuti persyaratan dan berpegang teguh pada standar melalui Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Kita hanya dapat bekerja dengan budget yang ada dan sesuai,” katanya lagi.

Teguh mengaku sudah melakukan riset untuk e-KTP dan sudah mengeluarkan biaya sendiri. “Ini hanya demi nasionalisme, dan demi kepentingan negara dan bangsa. Untuk itu kita berusaha dan berbuat yang terbaik,” katanya.

Mendagri menyatakan, telah meminta banyak pihak untuk ikut mengawasi proses pengadaan e-KTP, seperti KPK, BPKP serta LKPP.

Teguh diminta untuk mengklarifikasi seputar polemik mengapa hanya tiga konsorsium yang lolos dan ada kecurigaan tentang penyimpangan, maka ia menegaskan, “Itu tidak benar. Konsorsium telah mengikuti tender secara profesional dan mengikuti standar yang sudah ditentukan pemerintah. Prosesnya terawasi dengan baik, dan konsorsium kami memiliki kelengkapan yang dibutuhkan, yaitu perusahaan pencetakan, jaringan, teknologi, dan administrasi,” tambahnya. (apul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS