Minyak Tanah Langka di Humbahas

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

DOLOKSANGGUL, (Tubas) – Memasuki masa Natal tahun 2011, minyak tanah (minah) selain langka juga mahal harganya di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Di sejumlah pengecer tak jarang harganya melambung tinggi mulai Rp 10 ribu hingga Rp 15ribu/liter. Hal itu terjadi sejak bulan November 2011, di mana minah mulai sulit didapatkan baik di penyalur ataupun di tingkat pengecer.

Hal itu seperti disampaikan seorang warga Doloksanggul yang mengaku Br Pasaribu kepada wartawan, di Doloksanggul, pekan lalu. Dikatakan, mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan minah di sejumlah pengecer.

“Kami sangat sulit mendapatkan minah di sejumlah pengecer di Doloksanggul. Untuk mendapatkannya, harus mengantre satu hingga dua jam lamannya. Meskipun mengantre dalam waktu yang cukup lama dan membosankan, disamping harus berdesakan, hanya mendapat 2 liter karena sudah dijatah 2 liter/orang,”ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Gompis Purba (31), dirinya terkadang membeli di luar harga yang tidak wajar, yakni Rp 15 ribu/liter. “Saat ini, untuk mendapatkan minah memang sangat sulit, meskipun ada, harganya di luar harga yang wajar yakni Rp 15 ribu/liter. Untuk memasak di rumah, kami tidak terlepas dari minyak tanah, sehingga berapa pun harganya di tingkat pengecer harus kami beli, karena kami hanya menggunakan kompor minyak sebagai alat memasak,”ungkapnya.

“Kelangkaan minah ini harus menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, mendekati masa Natal, permintaan pasti akan semakin meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu gambaran, ketergantungan masyarakat kepada minah, menunjukkan masyarakat belum seluruhnya menggunakan atau beralih ke gas elpiji,”tambahnya.

Sekaitan dengan itu, Kadis Perindagkop Humbahas, Drs JW Purba kepada wartawan via telepon selulernya mengakui kelangkaan minah di daerahnya. “Benar, saat ini minah langka di Humbahas. Karena pasokan minah sudah dikurangi 50 persen dari biasanya. Hal itu sesuai dengan permintaan agen supaya masyarakat beralih menggunakan gas elpiji,” ujarnya. (polim)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS