Site icon TubasMedia.com

Mohon Pemerintah Kios Saya Jangan Ditutup

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TARUTUNG, (Tubas) – Selain pembagian kios yang tidak jelas, pedagang maupun penduduk di Tarutung mengeluhkan perencanaan pembangunan kios yang tidak memikirkan kepentingan mereka. Akibat pembangunan kios tersebut, beberapa usaha pedagang menjadi tutup total karena terhalang oleh bangunan kios baru tersebut. Bahkan, ada pedagang yang terlanjur membuka kios untuk menjadi pintu masuk ke tempat usahanya, harus gigit jari karena tembok yang baru langsung dibangun depan kiosnya.

Seorang pedagang, L. Panggabean mengatakan, tidak ada maksudnya untuk merusak bangunan ini. Alasannya, hanya karena kebetulan rumah dia persis di belakang kios. “Kios yang saya tempati sekarang ini sangat sempit, sementara barang dagangan sangat banyak, kebetulan rumah saya di belakang. Maka saya mohon kepada pemerintah untuk memberikan toleransi. Minimal mengizinkan saya untuk membuat pintu ke bagian bangunan rumah saya,” ujarnya.

Rumah makan R Br Siregar juga “dipaksa tutup” karena satu-satunya akses jalan telah ditutup oleh bangunan kios baru itu, di mana sebelumnya dindingnya telah dijebol agar pembeli bisa datang. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama, karena langsung diperbaiki oleh instansi pengelola pasar.

Di kios milik L Panggabean, maupun R Br Siregar, terlihat sejumlah petugas Satpol PP selalu mengawal jalannya penutupan dinding bangunan kios. Demkian juga untuk mengamankan pembangunan dan pengosongan kios.

Kepala UPT Pasar, PPP Lumbantobing menyebutkan, karena masih adanya salah paham dengan pedagang, pihaknya masih menunggu petunjuk atasan, apakah kios ini harus ditutup kembali. Ketika disampaikan agar pihaknya mencari solusi agar kios bisa dipakai berdagang oleh Juliana, di mana bila Pemkab dalam hal ini Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan berkeras “mengambil paksa” kios tersebut, tidak tertutup kemungkinan berbagai borok, baik atas pembangunan pasar maupun pembagian kios akan dibongkar, sehingga akan mempermalukan Pemkab Taput. (polim)

Exit mobile version