Site icon TubasMedia.com

Musik Tradisional Bambu perlu Revitalisasi

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Sebagai kekayaan budaya daerah, musik tradisional bambu perlu direvitalisasi agar generasi muda kita tidak kehilangan akar budayanya sendiri. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Dinbudparpora Kabupaten Purbalingga, Sri Kuncoro usai menjadi pembicara dalam festival dan workshop musik tradisional bambu, Kamis pekan lalu.

Festival diselenggarakan di Yogyakarta dan sanggar ‘Sang Gurita’ dari Purbalingga berhasil keluar sebagai juara II. Festival musik tradisional bambu yang digelar di Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta dimenangkan oleh perwakilan dari Kabupaten Banyuwangi, sedangkan juara III diraih oleh perwakilan dari Kabupaten Kulonprogo.

Menurut Sri, selain dirinya, kegiatan workshop musik tradisional bambu tersebut menghadirkan tujuh orang narasumber diantaranya G.R. Lono Lastoro Simatupang yang memaparkan pengalamannya menghadapi peluang dan tantangan musik bambu di era globalisiasi. Darno mengangkat permasalahan musik bambu sebagai identitas dan kekayaan budaya daerah. R. Katno menyampaikan materi mengenai upaya perlindungan dan pengembangan musik bambu sebagai kekayaan budaya. Joko Mursito menyoroti peran pemerintah dalam upaya pelestarian seni tradisional bambu.

Pembicara lain Pardiman Djojonegoro menyampaikan materi tentang apresiasi masyarakat terhadap keberadaan seni musik bambu. Sedangkan Y.Sutopo memaparkan masalah eksistensi musik bambu dan usaha pelestariannya. Pembicara terakhir, Sahuni mengungkap tentang kendala dan solusi dalam upaya pengembangan seni musik bambu. (joko suharyanto)

Exit mobile version