Narkotika dalam Kehidupan..?

Loading

Oleh: Heryanto

Ilustrasi

Ilustrasi

ASOSIASI kita terhadap narkotika tertuju pada serbuk, cairan atau segumpal pil. Namun tidak hanya sekedar itu. Yang namanya narkotika adalah bentuk-bentuk kebohongan dan ilusif. Karena narkotika merupakan kasus psikologis yang menyangkut akal budi, nurani dan sistim kehendak seseorang dalam sejumlah metode ekapisme.

Narkotika juga penipu pada diri sendiri yang berasal dari dalam atau dari luar diri seseorang yang menggerogoti daya obyektifitas, karena Narkotika adalah formula tahayul, penghayalan yang paling terang-terangan dengan efek distruksi biologis dan psikologis.

Kebohongan, penipuan dan ilusi adalah kasus psikologis yang menyangkut akal budi, nurani dan system kehendak seseorang oleh sebab itu perangkat yang digunakan bukan hanya material melainkan juga immaterial.

Artinya kasus narkotika bisa bermula dari atau mungkin sebuah filsafat, racikan – racikan budaya, dari kesenian, mode, politik, konsumtifisme, hingga perilaku kolektif sehari-hari, dan semuanya tidak mengenal pendidikan, agama, ……..bahkan yang terkena narkotika bisa orang biasa, pelajar, mahasiswa, Artis, pejabat, politikus dan (maaf) bisa juga seorang rohaniawan.

Penikmat narkotika bagaikan jamur tumbuh dimusim hujan, lihat berbagai media elektronik televisi saat ini yang masih hangat dan santer dalam pemberitaan hampir setiap hari adalah artis, karena gemerlapnya popularitas tidak hanya itu peredaran narkotika telah merambah golongasn pelajar, ini yang justru sangat memprihatinkan jika sudah sedemikian luasnya peredaran narkotika menembus pelajar sebagai generasi masa depan sebagai penerus bangsa, maka sudah saatnya kita membuat jaring-jaring filter setiap waktu.

Sebab begitu kita bersentuhan dan memasuki serta menyelami realitas narkotika dalam kehidupan bermasyarakat serta merta yang tampak sungguh suadah sedemikian parahnya. Karena hamper setiap hari kematian selalu menanti akibat dari penggunaan segumpal benda yang amat kecil, atau setetes cairan maupun serbuk.

Baru-baru ini pemberitaan di media massa menyebutkan setiap hari ada 50 orang meninggal akibat narkotika, untuk iotu para pemerhati social, agamawan, dan kuli-kuli media masa juga Negara hari ini tak menyadari betapa wabah ngepil, atau ngeboat sudah jauh merambah kehidupan kita.

Kapolres Wonogiri AKBP Dra. Tanti Septiani, SH dalam ramah tamah bersama wartawan dari berbagai media baik cetak atau elektronik (1/2), ketika ditanya wartawan mengatakan agar generasi depan tidak terjerembab bahayanya narkotika maka kami akan memberikan sosialisasi ke sekolah – sekolah guna mengantisipasi supaya para siswa pelajar tidak coba – coba menggunakan barang yang dilarang tersebut. Karena mereka adalah generasi penerus bangsa dan untuk itu lanjut Kapolres kami ingin kerjasamanya untuk informasi dari semua pihak dan unsur masyarakat. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS