Nasdem Bermuka Dua, Beda Kata dengan Perbuatan, Sebaiknya Keluar dari Kabinet Jokowi…

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kepala Badiklatda PDIP DKI, Gilbert Simanjuntak menyoroti posisi Partai NasDem yang sampai saat ini masih berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gilbert menyebut NasDem bermuka dua dengan masih di dalam koalisi tapi tetap mendukung bacapres Anies Baswedan.

Gilbert awalnya mengungkit pernyataan mantan elite NasDem Zulfan Lindan yang menyebut Anies Baswedan antitesa Jokowi. Saat itu, NasDem justru mengambil sikap tegas terhadap Zulfan Lindan.

“Pada saat Zulfan Lindan mengatakan Anies Baswedan sebagai antitesis Jokowi, NasDem mengambil sikap memecat yang bersangkutan walaupun sebagai salah satu deklarator berdirinya NasDem sebagai partai. Pernyataan NasDem adalah tetap mendukung dan mengawal pemerintahan saat ini hingga berakhir di 2024,” kata Gilbert dalam keterangan yang diterima wartawan, Rabu (31/5/2023).

Gilbert menyebut yang lebih aneh, saat Anies mengkritik pembangunan jalan di era Jokowi hingga salah membaca data Badan Pusat Statistik atau BPS, NasDem tidak bereaksi apapun.

“Anehnya saat Anies dan timnya mengkritik pemerintahan saat ini soal panjang jalan, padahal datanya salah baca dan tidak minta maaf, NasDem diam saja dan tidak mengeluarkan pernyataan mendukung pemerintahan saat ini,” jelasnya.

“Sekarang Anies berkata yang berbeda dengan apa yang disampaikan NasDem. Anies melihat soal kesinambungan pembangunan bukan isu dalam Pemilu 2024, sementara NasDem ada dalam kabinet saat ini dan ikut membangun apa yang ada,” lanjut dia.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun menyebut Partai NasDem bermuka dua. Dia menyarankan agar NasDem mulai memilih antara angkat kaki dari kabinet Jokowi atau menegur Anies Baswedan bahwa partai yang dipimpin Surya Paloh itu masih berada di Pemerintahan Jokowi.

“Sikap inkonsisten dan dua muka NasDem ini padahal berada dalam kabinet, sangatlah tidak etis. Sebaiknya NasDem menunjukkan sikap politik yang jelas. Lebih baik keluar dari kabinet, atau menegur Anies sebagai bukti masih mendukung/mengawal pemerintahan saat ini. Anies sendiri bukanlah kader NasDem. Berada di kabinet tetapi sikapnya NasDem terlihat oposisi tidaklah dewasa secara politik, malah memberi contoh yang tidak baik seperti partai lain di era SBY,” ujar dia.

Gilbert juga menyinggung pernyataan NasDem yang selalu beralasan hendak mendidik masyarakat agar dewasa berpolitik. Profesor dari UKI ini menuding sikap NasDem sekarang justru sebaliknya.

“Ucapan NasDem yang sering disampaikan hendak mendidik masyarakat agar dewasa, tampak menjadi sekedar kata-kata, bukanlah sikap politik yang ditampilkan secara nyata. Sikap yang dewasa sepatutnya ditampilkan NasDem, sebagai pemain di lapangan atau sebagai penonton yang beri komentar. Sebagai oposisi juga baik, karena membuat keseimbangan dan koreksi terhadap jalannya pemerintahan,” pungkasnya.(sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS