Newcastle Memeriksa Pemainnya Dari Ebola

Loading

 Cheik Tiote, pemain Newcastle yang berasal dari Pantai Gading (guardian)

Cheik Tiote, pemain Newcastle yang berasal dari Pantai Gading (guardian)

Newcastle, (tubasmedia.com) – Newcastle United mengambil langkah-langkah untuk pencegahan terhadap wabah Ebola dengan melakukan screening kepada pemain yang kembali dari tugas internasional.

Ebola, yang menyapu Afrika Barat dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 4.000 orang, membuat Pemerintah Inggris mengumumkan program screening di bandara utama dan terminal Eurostar di London.

Newcastle kini mengikuti jejak pemerintah dengan melakukan screening pemain Afrika yang kembali ke klub timur laut Inggris tersebut setelah jeda internasional.

Pemain Newcastle yaitu striker Senegal Papiss Cisse dan gelandang Pantai Gading Cheik Tiote telah mengunjungi Tunisia dan Republik Demokratik Kongo masing-masing pekan ini, serta negara-negara asal mereka dan manajer Alan Pardew mengakui bahwa klubnya akan “naif untuk tidak memiliki kekhawatiran” tentang virus tersebut.

Pardew mengatakan: “Kami memiliki strategi untuk ketika mereka kembali dan membuat perawatan kepada mereka dan keluarga mereka.”

Pardew menganggap hal tersebut harus dilakukan karena mereka adalah pemain kunci klubnya, dan tugas klub adalah memastikan mereka melakukan yang terbaik untuk pemain dan keluarganya, serta Staf dokter klub juga telah disiapkan untuk melakukan upaya yang diperlukan.

CAF, badan sepakbola Afrika, telah melarang tiga negara yang terkena Ebola yaitu Liberia, Guinea dan Sierra Leone mengadakan pertandingan di rumah mereka, dengan skuad Sierra Leone melaporkan penyalahgunaan di laga tandang dan bahkan ditolak masuk ke hotel asing karena hubungan mereka dengan wabah yang terjadi.

Epidemi telah menyebabkan kebingungan menjelang Piala Afrika tahun depan, dengan Maroko dipaksa untuk menyangkal laporan bahwa mereka telah ditarik sebagai tuan rumah turnamen.

Namun, mereka masih ingin turnamen ditunda, memaksa konflik dengan organizer CAF, yang menegaskan kompetisi, yang akan diadakan antara 17 Januari dan 8 Februari harus berlangsung seperti yang direncanakan.

Dengan satu juta penonton yang diperkirakan melakukan perjalanan ke Maroko untuk menyaksikan turnamen, pejabat yang bersangkutan mengganggap setiap upaya untuk mencegah virus akan menjadi tidak mungkin.

Afrika Selatan dan Ghana mungkin akan ditunjuk menjadi tuan rumah jika Maroko menolak untuk melaksanakan turnamen pada tanggal yang ditetapkan.

Tidak hanya pejabat sepakbola yang mengambil tindakan pencegahan terhadap Ebola – penyelenggara NFL di Amerika Serikat telah mengirim bimbingan kepada semua 32 klub setelah tiga kasus virus dikonfirmasi di sebuah rumah sakit di Dallas. (Rizal Surya Pratama)

CATEGORIES
TAGS