Nikson Nababan Terus Tingkatkan Anggaran Program Bina Lansia

Loading

TARUTUNG, (tubasmedia.com) – Untuk meningkatkan tarap hidup bagi kaum Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Tapanuli Utara, sejak dilantik tahun 2014 Bupati Nikson Nababan telah mengucurkan anggaran dari APBD.

Total anggaran yang telah digelontorkan sejak tahun 2014 dan direncanakan akan berlanjut tahun ini mencapai miliaran rupah dengan jumlah Lansia yang sudah mengikuti kegiatan bina Lansia 17.285 ribu jiwa.

Salah satu Lansia yang ikut dan merasakan program Lansia, Tohap Simare-mare mengakui telah merasakannya dan belum pernah ada program seperti ini sebelumnya.

“Kami merasa diperhatikan Bupati Nikson Nababan, pemberian multivitamin, makanan tambahan, senam Lansia membuat umur kami semakin sehat,“ kata penduduk Pea Tolong Desa Parbaju Toruan, Rabu (7/3).

Tohap yang pernah menerima bantuan training sangat bangga ketika memakainya, “ Ibu Satika Nikson Nababan yang lansung memberikan ke saya, kami tidak perduli darimana programnya.  Yang kami tahu, belum pernah kami diperhatikan seperti ini, “ ungkapnya.

Rosida Panggabean salah satu Lansia dari Desa Lumban Siagian Julu mengatakan bahwa belum pernah ada program bina Lansia.

“ Setiap minggu kami dilatih senam, pemeriksaan kesehatan seperti kolesterol, asam urat dan gula darah. Bidan desa sangat aktif membina kami, terima kasih Bupati Nikson Nababan. Kami sangat mendukung beliau menang lagi jadi Bupati kembali, karena bila Nikson tidak menang, maka program seperti ini tidak akan berlanjut, “ katanya lagi.

Kalarance Simamora salah satu lansia dari Desa Hutatinggi mengakui sangat senang dengan adanya senam Lansia.

 

“ Kami dapat bertukar pikiran dan saling bercerita sesama Lansia, belum lagi pengobatan gratis, pemberian makanan tambahan. Ini sudah kami rasakan, terima kasih pak Nikson Nababan, “ sebutnya.

Salah satu Lansia Parlindungan Pakpahan dari Desa Sibingke mengakui sejak Nikson Nababan memimpin baru ada senam Lansia.

“ Belum pernah ada sebelumnya, terima kasih pak Nikson . Kami harap ini terus berlanjut, “ pintanya.

Kadis Kesehatan Taput, dr Janri Nababan membenarkan program Bina Lansia yang dilaksanakan mulai tahun 2014 merupakan usul Bupati Nikson Nababan.

“ Memang semua program di dinas kesehatan mengacu ke Permenkes, tapi masing-masing daerah berkreasi dan menitikberatkan programnya kemana, “ katanya.

Kalau untuk Taput, difokuskan bina Lansia, “Awalnya tahun 2014, atas kebijakan Bupati Nikson kelompok Lansia sudah dibentuk di semua Puskesmas, bahkan danaya telah dikucurkan untuk mendukung pemberian multivitamin ke 701 Lansia, “ ungkapnya.

Kemudian dibentuk Posyandu Lansia dengan kegiatan senam lansia sekali seminggu, pembuatan sabun cair bekerjasama dengan PKK Kabupaten dipimpin Santika Nikson Nababan.

Tahun 2015, Bupati Nikson kembali mengucurkan anggaran APBD pemberian multivitamin ke 742 yang dananya mencapai Rp 72.500.000, dan tetap melanjutkan senam Lansia serta pembuatan sabun cair.

Tahun 2016 dikucurkan dana melalui APBD berupa multivitamin ke 1.720 jiwa Lansia serta susu ke 660 jiwa yang total anggaran mencapai Rp 73.927.900, selain tetap melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian multivitamin.

“ Bahkan dana BOK ( bantuan operasional kesehatan ) sekitar 10 persen itu diperuntukkan untuk bina Lansia. Ketua PKK Taput juga membantu kaum Lansia dengan pemberian susu Entrasol, Dancow, baju training, “ ungkapnya.

 

Untuk tahun 2017 anggaran dinaikkan bahkan sasarannya ditambah ke 1.940 Lansia dengan jumlah dana Rp 35.000.000, pemberian kaos  ke 400 jiwa yang jumlah dananya mencapai Rp 75.000.000.

“ Hanya di Taput yang pernah melakukan gebyar Lansia, “ tambahnya.

Janri mengatakan untuk tahun 2018, direncanakan pemberian makanan tambahan bagi Lansia yang dananya dari APBD dengan total Rp.1.604.040 rupiah.

“Jadi semua program bina Lansia itu menggunakan dana APBD dengan dukungan total Bupati Nikson Nababan dan juga Ibu Santika Simamora dengan menggunakan kegiatan PKK, “ tukasnya.

Nikson Nababan Bupati non aktif mengatakan program bina lansia itu tujuannya untuk meningkatkan harapan hidup Lansia.

“ Kita kucurkan anggaran APBD kesana, dan pusat hanya membuat peraturannya dan daerah dibebaskan untuk berkreasi, nah kita fokuskan ke bina lansia. Untuk mendukung kita gunakan APBD, “ ungkapnya.

Nikson menyesalkan kampanye hitam yang dilakukan paslon lain dengan mengatakan bina Lansia itu program pusat, “ Semua itu program pusat, tapi daerah yang mengambil apa yang bisa dilakukannya baik dari program maupun sisi anggaran, nah selain fokus kesehatan balita dan posyandu, Lansia pun kita perlu perhatikan sehingga usia harapan hidup mereka meningkat. Kita harus hormati orang tua kita, karena bila tanpa orang tua kita tidak akan ada, “ katanya.(tony)

CATEGORIES
TAGS