Obor SEA Games Lewati Delapan Provinsi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SEMARANG, (Tubas) – Api untuk kuldron (obor raksasa) di Stadion Jakabaring Palembang, tempat pembukaan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara, SEA Games XXVI, diambil dari api abadi “Mrapen” di Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada 23 Oktober 2011.

Api menyala di kuldron stadion sepanjang SEA Games berlangsung. Sebelumnya, obor SEA Games itu dibawa melintasi delapan provinsi di Indonesia (DIYogyakarta, Jateng, NTT, Papua, Sulsel, Kaltim, DKI Jakarta, dan Sumsel).

Setelah obor disulut dari Mrapen, dibawa ke Yogyakarta (Borobudur), 23 Oktober 2011. Esoknya dibawa/bermalam di kantor Gubernur Jateng-Semarang, 24 Oktober 2011. Paginya diarak keliling Kota Semarang, 25 Oktober 2011.

Sesudah bermalam lagi di Kantor Gubernur Jateng di Semarang, obor diterbangkan/bermalam di Kupang NTT, 27 Oktober 2011. Esoknya terbang ke Jayapura, diarak dan bermalam di Papua. Setelah itu dengan pesawat terbang dibawa ke Makassar, Sulsel, 30 Oktober 2011.

Setelah itu terbang/bermalam di Balikpapan, Kaltim, 2 November 2011. Esoknya diterbangkan ke Jakarta, 3 November 2011. Setelah diarak di jalan-jalan protokol Jakarta dan bermalam lebih 50 jam, diterbangkan ke Palembang, Sumsel, 6 November 2011.

Start dari Palembang secara beranting obor dibawa menyinggahi 15 kota/kabupaten di Provinsi Sumsel. Sekembali di Palembang, pada senja hari obor masuk Stadion Jakabaring, saat berlangsung pembukaan SEA Games XXV, untuk menyulut obor raksasa di kuldron stadion, 11 November 2011.

Mrapen kesohor berkat gagasan Bung Karno, Presiden Pertama RI. Menjelang pesta olahraga Negara-negara berkembang, Ganefo -I (Jakarta 1963), Bung Karno meminta api kuldron Stadion Senayan (kini GBK) Jakarta, diambil dari api Mrapen. Mulai PON X/1981, obor kuldron berasal dari Mrapen. (amary)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS