Open House

Loading

Oleh: Edi Siswojo

Ilustrasi

Ilustrasi

MASYARAKAT Indonesia kaya dengan ritualisme. Berbagai ritual tumbuh subur dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat kita yang heterogen dan plural. Misalnya, ritual tahunan mudik lebaran. Kini, ritus keagamaan (Islam) itu telah tumbuh dan berkembang secara luas dalam dimensi sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Tidak diragukan lagi. Di dalam ritual mudik lebaran kegiatan silaturahim dan halal bil halal telah mampu menjadi perekat ikatan kekerabatan yang mulai longgar oleh budaya individualisme. Ikatan sosial kota dan desa terbangun dan terjalin kembali melalui interaksi dan transfer ekonomi secara alamiah.

Di dalam ritual tahunan itu ada jutaan manusia yang mengalir ke desa, ada miliaran ripiah yang tersebar dan beredar di desa. Namun, tidak sedikit juga kasus kecelakaan lalu lintas yang mewarnai tradisi mudik lebaran. Konon, tercatat tahun ini ada 573 orang meninggal, 990 luka parah, 1.546 luka ringan dalam 3.520 peristiwa kecelakaan lalu lintas jalan raya yang mewarnai ritual tahunan itu.

Budaya mudik lebaran memiliki potensi ekonomi yang besar. Sejumlah perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara memanfaatkan potensi itu dengan membantu kebutuhan alat transpotasi gratis. Mudik gratis tak hanya sebagai bagian dari wujud tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga bagian di dalam membangun dan mengembangkan komunikasi bisnis.

Tradisi mudik lebaran juga telah dimanfaat oleh elit politik dan birokrasi. Sejumlah tokoh dan elite partai politik di daerah dan di pusat secara masif memanfaat momentum mudik lebaran dan halal bil halal dengan menggelar open house. Tentu, kegiatan open house tak sepenuhnya salah, juga tak pula sepenuhnya tepat. Open house telah memperluas pertumbuhan dan perkembangan momentum Idul Fitri dan mudik lebaran dalam demensi sosial, budaya, ekonomi dan politik di masyarakat Indonesia heterogen dan plural.

Tak berlebihan pula open house bagi kalangan tertentu sebagai persiapan menyambut datangnya ritual lima tahunan yang disebut Pemilu. Sebagian besar masyarakat–juga saya–open house bukan masalah. Mau persipan Pemilukada silahkan, mau Pemilu Legislatif boleh, mau Pemilu Presiden tidak dilarang. Hanya satu yang jadi masalah, bagaimana bisa mudik lebaran secara lancar, aman dan nyaman. Itu saja !*

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS