Padi Hibrida, Potensial Berikan Hasil Lebih

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

GARUT, (Tubas) – Padi hibrida sangat potensial dan dapat memberikan hasil yang lebih dibanding padi non hibrida. Oleh karena itu padi jenis ini perlu ditanam secara optimal dengan teknik budidaya yang baik secara biosofik dan ditanam di wilayah agro ekosistem yang sesuai.

Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Wawan Suherman menambahkan padi asal Cina tersebut tumbuh paling baik pada suhu rata-rata 28 derajat celsius dan pada saat periode masak suhu udara berkisar antara 24-29 derajat celsius. Padi jenis ini yang disebar di Kabupaten Garut pada umumnya tidak tahan terhadap penyakit tungro dan WBC.

“Wilayah potensial untuk pengembangan padi hibrida sudah diidentifikasi berdasarkan syarat tumbuh dan memperhatikan kondisi cekaman biotik daerah endemis hama dan penyakit serta cekaman abiotik kekeringan dan kebanjiran,” jelasnya kepada tubasmedia.com di ruang kerjanya, pekan lalu.

Menurut Wawan pada prinsipnya budidaya padi hibrida mengikuti prinsip pendekatan pengelolaan terpadu (PTT) padi di sawah. Oleh karena itu, pemilihan varietas pada dasarnya hasil gabah ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu tanah, tanaman dan lingkungan. Ada sejumlah varietas yang memberikan produksi lebih tinggi yaitu beras super, SL8SHS, Hipa3, Hipa4, Intani 1,2, dan Rokan. Dari 35 varietas hibrida tersebut, masing-masing mempunyai keunggulan karena itu perlu dipilih varietas hibrida yang spesifik dengan lokasi.

Pengelolaan tanah, tambah Wawan sangat menentukan untuk menumbuhkan tanaman padi, sehingga dalam pengeloaan tanah sebaiknya dilakukan dua kali agar diperolah pelumpuran tanah yang baik sesuai tahapan di antaranya tanah dengan bajak singkal (kedalaman 10-20 cm) sebelumnya tanah digenang air selama satu minggu untuk melunakkan tanah. Setelah diolah, tanah dibiarkan selama satu minggu dan digenangi air satu minggu, tanah diolah kembali dengan bajak rotary sampai melumpur dan dilanjutkan dengan perataan tanah sampai siap tanam.

Sedangkan luas dalam pembibitan adalah luas lahan untuk pembibitan 4% dari luas yang akan ditanami, sehari sebelum ditebar, benih diredam dalam air garam 3% selama 24 jam, benih yang mengapung dibuang dan yang tenggelam ditebar. Tanaman dipindahkan sebaiknya pada umur muda 10-15 hari setelah sebar agar pembentukan anakan optimal. (sighar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS