Paguyuban Tosan Aji Bahurekso Terbentuk

Loading

Lapotan : Bambang Sutiyono

Ilustrasi

Ilustrasi

KENDAL, (Tubas) – Kita mempunya tiga warisan budaya bangsa yang telah diakui dunia. Pada tahun 2005 Badan Dunia UNESCO mencatat wayang, keris dan batik adalah warisan budaya asli bangsa Indonesia. Siapa yang akan menjaganya, kalau bukan kita?

Didasari oleh pemikiran nasionalis semacam itulah Minggu (3/4) di kawasan wisata Curug Sewu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, masyarakat pecinta dan pelestari keris di Kabupaten Kendal membentuk Paguyuban Tosan Aji Bahurekso.

Dalam keterangannya Subandrio (66) yang didaulat untuk menjadi ketua, menyatakan ini adalah sumbangsih mereka angkatan tua untuk mengingatkan kawula muda, agar senantiasa ingat bahwa kita sampai di manapun, haruslah memegang teguh jati diri kita, sebagai bangsa Indonesia.

Hadir dalam acara tersebut, sejumlah pengurus dari Sekretariat Bersama Paguyuban Keris Jawa Tengah Kerta Brata dan tokoh-tokoh Pametri Wiji dari Yogyakarta. Berkolaborasi dengan pelestari budaya Permadani Kabupaten Kendal, pada kesempatan itu juga digelar sarasehan keris dan budaya bangsa.

Min Karto Kartodipuro (70), sesepuh Permadani Kendal mengungkapkan, “Ini adalah wujud dari Tri Rukun Permadani, yakni Rukun Roso, Rukun Bolo dan Rukun Bondo (bersatu dalam rasa, persahabatan dan kebendaan). Kalau orang berbusana Jawa dan memakai keris, transilane jangkep, toto susila, subosito ( bertata susila lengkap).

Berdirinya paguyuban keris di Kendal ini, semakin menegaskan bahwa Jawa Tengah tetap berada di peringkat teratas, dengan 28 Kabupaten/Kota yang telah membentuk paguyuban keris. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS