Pameran Peralatan Medis, Diharapkan Sedot Investor Asing

Loading

20161121134903-jpg2

KONFERENSI PERS – Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian, Muhdori (tengah), memimpin konferensi pers pameran Indo Medicare dan Indo Optical 2016 di Jakarta, Senin. –tubasmedia.com/sabar hutasoit

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pameran produk-produk unggulan dalam bidang perlengkapan dan peralatan medis, farmasi, peralatan rehabilitasi, kacamata dan lensa pada Indo Medicare & Indo Optical Expo 2016 dinilai berpotensi menarik minat investor asing.

“Pengaruhnya besar, selain bisa memperkenalkan produk dalam negeri, pameran ini juga diharapkan menarik investor asing untuk menanamkan investasinya di dalam negeri,” kata Direktur Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian, Muhdori menjawab wartawan di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan, Kemenperin mendukung sepenuhnya pelaksanaan pameran yang akan digelar 23 hingga 25 November 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.

Pameran tersebut diikuti 105 perusahaan yang beroperasi di bidang alat kesehatan, kacamata dan produk-produk kecantikan. Beberapa produk yang akan ditampilkan di antaranya bahan dan peralatan medis dan rumah sakit, instrumen diagnostik, farmasi perawatan mata, bingkai kacamata, lensa kacamata, suku cadang dan elemen kacamata dan aksesori.

Pelaksanaan pameran ini juga diharapkan dapat memotivasi pelaku usaha di bidang industri kesehatan, kecantikan dan optic untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan bervariasi dalam desain, inovasi dan teknologi yang dapat membuat dampak nyata pada masa depan optik dan industri kesehatan serta kecantikan.

Salah satu peserta pameran, Wenjoko Sidharta, Direktur PT Atalla Indonesia, satu-satunya industri kacamata di Indonesia, mengatakan pameran tersebut menjadi peluang perusahaannya untuk memperkenalkan produk yang diproduksi di dalam negeri kepada industri kacamata luar negeri.

Dengan demikian, diharapkan industri kacamata luar negeri mau menggandeng investor lokal untuk mengembangkan dan memproduksi industri kacamata di Indonesia.

“Kami sangat terbuka dan berani menerima tantangan agar mereka mau masuk. Dampaknya pasti akan positif terhadap Indonesia,” kata Wenjoko.(sabar)

CATEGORIES
TAGS